Jampidsus Dikuntit Densus, Erzaldi Diperiksa, Tipikor Timah Memanas!
Deolipa Yumara dan Ronald Loblobly-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Meski sudah hampir 6 bulan berjalan, tensi kasus Tipikor Timah 2015-2022 bukannya menurun, tapi malah terus melesat.
Peristiwa teranyar, Jampidsus Kejagung RI, Febrie Adriansyah dikuntit Densus 88 disertai berhasilnya diciduk anggota Densus yang menguntit itu.
Meski tidak ditemukan benang merahnya, namun semua menduga mengkaitkan peristiwa itu dengan peristiwa pengusutan Tipikor Timah 2015-2022 oleh Jampidsus. Dan anehnya lagi, Mabes Polri hingga saat ini tidak ada memberikan klarifikasi atau penjelasan resmi.
Anggota Komisi III, Ateria Dahlan menanggapi hal itu menyatakan, sudah mengetahui kejadian itu.
"Enggak ada urusan (dengan kasus timah) ya, penegakan hukum harus berjalan," tegas Arteria.
BACA JUGA: Akhirnya Erzaldi Diperiksa Kejagung Juga Terkait Tipikor Timah
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin dengan adanya masalah tersebut dan berharap keduanya mampu bekerja sama dengan profesional tanpa adanya bentrokan satu sama lain.
"Kami buat UU Polri, buat UU Kejaksaan dengan penuh khidmat, penuh kecermatan untuk membangun penguatan sistem dan lembaga baik itu Polri maupun kejaksaan," kata Ateria Dahlan.
"Bukan membangun arogansi institusi apalagi mencederai penegakan hukum yang tengah berlangsung," tambahnya.
Maka dari itu, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu informasi langsung dari kedua instansi itu dan berjanji akan menindaklanjutinya jika memang terjadi adanya pembuntutan antara Jampidsus dan Densus 88.
"Kita tunggu saja, kami Komisi III menunggu informasi yang official dan menunggu apabila benar terjadi harus dilakukan penyikapan secara serius, secara tegas sebagai wujud pertanggung jawaban institusi," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Anggota Densus 88 diduga menguntit Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah. Peristiwa itu terjadi saat makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dari peristiwa tersebut, dikabarkan terdapat satu anggota ditangkap yaitu Bripda IM. Saat itu dia diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.