Bangka Barat Gelar Bonsai Festival 2024

--

MENTOK - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memfasilitasi pelaksanaan Bangka Bonsai Festival yang digelar di pelataran Museum Timah Indonesia Mentok, 12 hingga 18 Mei 2024.

"Kegiatan ini merupakan salah satu acara yang kami harapkan bisa mempromosikan daerah sekaligus wahana ekspresi para pegiat bonsai dan tanaman hias," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Selasa (7/5).

Ia mengatakan kegiatan tersebut juga merupakan salah satu agenda yang digelar untuk memeriahkan peringatan hari jadi ke-21 Kabupaten Bangka Barat.

"Kegiatan ini diinisiasi Menumbing Bonsai Community (MBC) dengan melibatkan banyak partisipan dari para pegiat bonsai, pelaku seni, dan kelompok muda yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini," ujarnya.

Acara yang diselenggarakan selama sepekan ini adalah kegiatan komunitas berskala regional untuk menampung ekspresi para penggiat bonsai di daerah, mengajak pengunjung menikmati koleksi bonsai dan mengenali jenis tanaman hias yang ada di Pulau Bangka.

Kegiatan ini merupakan rangkaian ekspresi sebagai bentuk gerakan bersama memajukan pariwisata di Bangka Barat dengan menghadirkan kegiatan yang semakin beragam, semarak, dan menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.

"Festival ini diramaikan 10 pelaku usaha UMKM ragam bonsai dan tanaman hias, tujuh kelompok penampil pertunjukan musik, sekitar 50 penggiat bonsai, dan puluhan orang anggota panitia dan sukarelawan yang ambil bagian menyukseskan acara ini," katanya.

Selain menampilkan pameran dan jual beli, pada kegiatan ini panitia juga akan menyiapkan wahana dekorasi instalasi bambu yang akan menaungi puluhan karya bonsai andalan miliki para pegiat bonsai di Bangka Barat.

Disbudpar Kabupaten Bangka Barat aktif mendukung dan memfasilitasi kegiatan berbasis komunitas seperti ini sebagai salah satu bukti dari kekuatan komunitas yang efektif menggalang energi dalam kebersamaan dan diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat berkarya.

"Kita juga ingin menggagas lahirnya ekosistem bagi komunitas untuk tumbuh dan bergerak dengan kondusif, egaliter, dan humanis di Pulau Bangka," katanya. (Ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan