KDRT Maut, Motif Misterius, Pelaku Juga Meninggal Dunia

Sang Istri Saat Ditangani Medis di RS.-screnshoot-

Riza mengungkapkan, peristiwa penganiayaan tersebut pertama kali diketahui oleh anak pertama korban (19). Saat itu, sekira pukul 00.16 WIB FP terbangun terlebih dahulu karena mendengar keributan di luar kamar.

Setelah FP keluar kamar, kata Riza, sudah mendapati ibu dan ayahnya berkelahi dengan posisi pelaku  sedang menyerang korban menggunakan parang. Melihat kejadian itu, FP langsung berteriak dan karena ketakutan kembali masuk ke kamar. 

Karena mendengar teriakan FP, kata Riza, membuat adiknya FR (16) terbangun dan keluar kamar. Setelah keluar kamar, FR sudah melihat ibunya tergeletak di lantai berlumuran darah. Karena ketakutan, FR pun juga berteriak dan masuk ke kamar dan mencoba menghubungi keluarga terdekat.

"Mendengar teriakan tersebut, pelaku yang diketahui masih ayahnya langsung mengejar FR ke kamar. Melihat ayahnya mengejar adiknya, FP pun memberanikan diri untuk melindungi adiknya dengan membawa raket nyamuk untuk melindungi diri.  Kemudian pelaku menyerang FP menggunakan parang dan langsung mengenai tangan sebelah kiri FP yang mengakibatkan pergelangan tangan sebelah kiri terluka," beber Riza. 

Setelah pelaku menyerang anak pertamanya menggunakan sebilah parang, lebih lanjut diterangkan Riza, pelaku masih mengejar kedua anaknya di dapur, dengan memutari meja makan. 

BACA JUGA:Pemprov Babel Pantau dan Bantu Pulihkan Korban KDRT Tempilang

"Kemudian karena pelaku kelelahan, langsung berjalan ke arah dapur dan sempat berbicara kepada anak-anaknya dengan kata-kata saya minta maaf. Setelah itu, pelaku langsung menuju ke arah dapur dan saat itulah, kedua anak pelaku sempat melihat pelaku menenggak minuman yang diduga racun rumput dalam kemasan botol," jelas Riza. 

Selanjutnya, ditambahkan perwira balok tiga ini, dikarenakan ayahnya yang sudah dalam keadaan lemas, kemudian kedua anak pelaku langsung keluar rumah dalam keadaan panik dan langsung membuka pintu rumah dan meminta tolong kepada tetangga. Kemudian korban bersama keduanya langsung di bawa oleh keluarganya ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinant untuk dilakukan pertolongan. 

Tak berselang lama, lanjut Riza, pelaku juga akhirnya di bawa ke RSUD Depati Hamzah, dengan kondisi sudah dalam keadaan lemas dan sudah tidak sadarkan diri.

Sementara dari hasil visum, katanya, korban mengalami luka di bagian payudara kurang lebih 2 cm, luka di bagian di perut 2 cm, luka di bagian lengan kanan 7 cm, luka di bagian kepala belakang 3 cm, luka gores di bagian pundak bekang sebelah 10,5 cm, luka di bagian  bagian kepala belakang 4,5 cm dan luka di bagian betis bagian belakang sebelah kiri 2 cm. 

"Setelah dinyatakan meninggal dunia, sekira pukul 04.30 WIB jenazah korban di bawa ke rumah duka dengan menggunakan mobil Yayasan Rumah Duka Bhakti Sosial," tutup Riza.***

 

Tag
Share