Pesan Kajati, Asep Maryono di Akhir Jabatan: Sempat Mau Bidik Tipikor PNBP

Asep Maryono-Dok-

HANYA 1 tahun 3 bulan -tepatnya sejak 25 Januari 2023- menjabat sebagai Kajati Bangka Belitung, Asep Maryono, terbilang singkat. 

-----------------

NAMUN begitu torehan prestasi -di waktu yang singkat- tidak bisa dianggap kaleng-kaleng. Sebab, produk penyidikan Tipikornya miliki kualitas dan kuantitas yang yahud dan berbeda jauh dari pendahulunya. 

Kasus tambang ilegal, mafia tanah hingga perkebunan yang selama ini tak tersentuh jadi sasaran empuk di-tipikor-kan. Demikian juga tersangka -ataupun calon tersangka- yang dijerat langsung bukan teri melainkan  kakap lokal. 

Bagi seorang Asep Maryono ternyata itu semua belum cukup. Masih ada sektor-sektor lain yang syarat akan dugaan  tipikor yang butuh disentuh agar negara dan daerah tidak merugi terus menerus. Salah satu menurutnya adalah sektor penerimaan negara bukan pajak atau PNBP yang ditaksir Rp ratusan milyar yang tak masuk kas daerah. Namun apa daya waktunya berkarya di negeri serumpun sebalai keburu berakhir. 

BACA JUGA:Kejati Geledah Rumah Cukong Timah Belinyu

Nah, bagaimana harapan pria asli Sumedang, yang berharap PNBP Bangka Belitung dapat optimal itu. Sehingga mampu membiayai pembangunan daerah guna mensejahterakan rakyatnya.  Berikut wawancara Babel Pos disela-sela pengantaran mantan Wakajati Bali di bandara Depati Amir, menuju tugas barunya sebagai, Kepala Biro Perlengkapan di bawah Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Berikut wawancaranya.  

Gimana kesan selama bertugas di Bangka Belitung?

Kesanya baik-baik saja bahkan luar biasa. Bangka Belitung ini memang kecil tapi kekayaan alam terutama perut buminya sungguh luar biasa. Seharusnya dengan karunia Tuhan yang melimpah ruah itu mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tapi ternyata kenyataan berbicara lain, jauh dari harapan semuanya, bahkan menyanyat hati dan nurani.

Jadi anda prihatin dengan kondisi tersebut?

Tentu (prihatin.red). Sebagai penegak hukum -apalagi selaku komandan-  tentu sudah memiliki mitigasi permasalahanya. Dari mitigasinya telah kita petakan, selanjutnya adalah bertindak dengan menyentuh akar permasalahan bukan sekedar tambal sulam. Apalagi sampai mengorbankan rakyat tangan-tangan kecil yang hanya sekedar mencari makan bukan menimbun kekayaan.

BACA JUGA:Riza Pahlevi Saksi 2 Tipikor Besar PT Timah Tbk? Di Kejagung dan Kejati?

Kok selama menjabat kurang menyentuh korupsi di lingkungan pemerintahan daerah?

Saya memang tidak fokus dengan korupsi yang terjadi di Pemprov, Pemkab dan Pemkot. Karena itu semua merupakan korupsi yang konvensional. Karena sangat mudah dalam pembuktianya bagi kami terutama atas pengadaan barang dan jasa. 

Tag
Share