Operasi Keselamatan Menumbing 2024 Resmi Ditutup
--
*Satlantas Tegur 940 Pelanggar Lalu Lintas
PANGKALPINANG - Operasi Keselamatan Menumbing 2024 di Kota Pangkalpinang resmi ditutup. Operasi tersebut berlangsung selama 14 hari terhitung mulai 4-17 Maret 2024.
Selama gelaran operasi yang dilaksanakan di jalan raya baik sistem stasioner maupun hunting system itu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pangkalpinang mencatat sebanyak 940 pelanggar lalu lintas. Ratusan pelanggar itu sudah diberikan sanksi berupa teguran. "Alhamdulillah Operasi Keselamatan Menumbing 2024 di Pangkalpinang berjalan dengan lancar. Ada 940 pelanggar yang mendapatkan sanksi teguran, disini kita tidak melakukan penilangan, karena operasi ini bersifat sosialiasi dan edukasi terkait kepatuhan dalam berlalu lintas," ujar Kasat Lantas Polresta Pangkalpinang, Kompol Dwi Purwaningsih kepada Babel Pos, Selasa (19/3/2024).
Dwi mengatakan, dari ratusan pelanggar tersebut, pelanggaran didominasi oleh para pengendara roda dua yang tidak memakai helm dan tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) saat berkendara. Sehingga pihaknya pun tak bosan-bosannya terus mengingatkan kepada para pelanggar untuk tertib berlalu lintas.
Namun secara umum, menurut Dwi, tingkat kepatuhan masyarakat Pangkalpinang dalam berlalu lintas sudah cukup baik. Hanya saja, katanya, untuk kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada Operasi Keselamatan Menumbing 2024 meningkat. "Di tahun 2023 itu, lakalantas pada operasi keselamatan nihil, tapi di tahun 2024 ada lima kejadian lakalantas dan ini akan menjadi catatan kita," kata Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, meski Operasi Keselamatan Menumbing 2024 sudah berakhir, namun pihaknya tetap melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) sebagai upaya Satlantas Polresta Pangkalpinang untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pengguna jalan.
"Sehingga kami harapkan, walaupun tidak adanya operasi keselamatan lagi, namun untuk masyarakat Pangkapinang tetap patuh dalam berlalu lintas. Itu adalah harapan kami, semoga masyarakat semakin patuh, semakin beretika di jalan raya, sehingga kita dapat menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas," harap Dwi.
Perwira melati satu ini menambahkan bahwa saat ini tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas sudah mengalami kemajuan jika dibandingkan sebelum operasi keselamatan dilaksanakan. Untuk itu, dia pun berharap tingkat kepatuhan tersebut dapat terus ditingkatkan. "Ya apalagi sekarang menjelang hari raya Idul Fitri, demi kepentingan bersama, mari semakin kita tingkatkan keselamatan di jalan raya. Menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan untuk kita bersama," imbuh Dwi.(pas)