Apa Kabar Pendidikan Kita?
Shofie-Dok Pribadi-
Oleh Sofhie
Guru SMA Negeri 1 Sungailiat
"Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir."
Kutipan Ki Hajar Dewantara tersebut mengajak kita merenung sudah sejauhmana pendidikan di negeri ini melangkah. Sedari sekolah kita mengalami berulang kali perubahan arah kebijakan kurikulum yang dilontarkan pemerintah.
Tiap pergantian tahun ajaran atau tiap perubahan struktur pemerintahan selalu diiringi dengan perubahan dalam pendidikan. Seperti seorang dewasa yang masih asyik bermain, segala permainan dicoba demi memunculkan rasa kepuasan. Namun, rasa puas itu hanya sebatas rasa, ketika tidak sesuai dengan harapan maka dilakukan permainan lainnya.
Lalu apa hasil nyata dari semua perubahan itu? setiap angkatan memberikan cap stempel pada lulusan mereka sebagai lulusan terbaik. Angkatan 70-an, 80-an, 90-an selalu mendebat generasi sekarang yang disebut gen-z. Mereka menganggap kurikulum yang membentuk mereka di tahun itu lebih baik produknya daripada sekarang. Pertanyaannya adalah apakah itu memang hasil produk kurikulum atau ada faktor lainnya yang membentuk kepribadian mereka?
Kembali kepada kutipan di atas, jikalau kurikulum pendidikan Indonesia mengacu pada kebudayaan dan kemasyarakatan yang dimiliki bangsa, saya rasa betapa kerennya output yang dicetak di tiap jenjang. Seperti yang kita ketahui, kebudayaan bangsa Indonesia ini sangat kaya. Kebudayaan itu meliputi adat istiadat, bahasa, agama, seni, dan nilai-nilai yang ada di suatu daerah.
Pendidikan yang mengedepankan nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat akan membantu mencetak pribadi yang berbudi. Memahami bahwa sikap menghormati antara umat beragama akan memunculkan sikap tenggang rasa yang tinggi. Mencintai seni warisan yang ditinggalkan oleh leluhur dengan cara merawatnya dengan penuh rasa hormat dan bangga. Hal ini perlahan-lahan menjadikan seseorang peserta didik yang berbudaya lewat sikap dan tuturan.