Babel Integrasikan Program "IKAN" di SD dan SMP

    PANGKALPINANG - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintegrasikan Program Integrasi Kurikulum Anti Narkoba (IKAN) di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), guna mencegah dan memberantas peredaran dan penyalahgunaan barang haram itu di lingkungan sekolah.
    "Program IKAN ini akan diadopsikan ke sekolah tingkat SD dan SMP se-Kepulauan Babel," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Babel Evawi di Pangkalpinang, Selasa. Ia mengatakan Program IKAN ini merupakan kerja sama antara Pemprov Kepulauan Babel dengan BNN Kepulauan Babel yang diterapkan ditingkatkan SMA, SMK dan SLB se-Kepulauan Babel, guna mendukung program pemerintah mewujudkan Generasi Emas 2045.
    "Selama ini program ini hanya diterapkan di sekolah menengah atas dan sederajat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari narkoba," ujarnya.
    Ia menyatakan Program IKAN ini diterapkan pada mata pelajaran Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, PJOK, IPA, Biologi, Kimia dan Fisika, guna membentengi siswa-siswi dari pengaruh bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. "Ini sangat penting, karena saat ini peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak hanya sudah merambah ke remaja, bahkan pelajar sekolah dasar," katanya.
    Ia menambahkan hasil survei prevalensi BNN jumlah penduduk Indonesia yang terperangkap dalam penyalahgunaan narkoba 3,33 juta jiwa atau 1,7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia 280 juta jiwa. Sementara itu, jumlah remaja berusia 15 hingga 25 tahun di Indonesia yang menggunakan narkoba sebanyak 312.000 orang dan lebih mirisnya lagi, ada ibu hamil yang juga menggunakan barang haram ini. "Alhamdulillah, selama ini Program IKAN ini sudah berjalan dengan baik dan ini akan terus dikembangkan agar anak-anak di daerah terbebas dari pengaruh narkoba," katanya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan