Indonesia Gelap, Mahasiswa UBB Duduki DPRD Babel

Aksi mahasiswa UBB menduduki ruang paripurna DPRD Babel dalam aksi Indonesia Gelap.-Yulia-
PANGKALPINANG - Aksi Indonesia gelap yang digelar mahasiswa se Indonesia juga digelar mahasiswa Bangka Belitung. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Bangka Belitung (UBB) mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran yang belum genap 1 tahun dengan menggelar aksi di DPRD Babel, Rabu (18/2).
Mahasiswa menilai pemerintahan Prabowo-Gibran yang belum genap 1 tahun sudah membuat kebijakan yang merugikan masyarakat. Karena itu mereka menuntut Prabowo Girbran mencabut kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025.
Salah satu koordinator aksi, Alwi menyebut kebijakan efisiensi anggaran telah memberikan dampak negatif terhadap banyak sektor prioritas masyarakat seperti di bidang UMKM, sosial, kesehatan, perlindungan perempuan dan anak, bahkan biaya pendidikan yang semakin tak terjangkau oleh rakyat, mengancam masa depan peserta didik, mengancam kesejahteraan keluarga para guru, dosen dan tenaga kependidikan lainnya.
"Kebijakan efisiensi angggaran ini tentu sangat berdampak terhadap pemotongan dana pendidikan. Ini hal yang miris karena belum 1 tahun Prabowo Gibran berkuasa tetapi sudah membuat kebijakan yang merugikan masyarakat," sebutnya.
Dikatakan Alwi bahwa BEM seluruh Indonesia juga melakukan aksi demo atas kondisi darurat perwakilan rakyat. Oleh karena itu pihaknya melakukan aksi di depan Gedung DPRD Babel karena DPRD Babel memiliki kewenangan untuk menyuarakan kepentingan rakyat sebagai konstituen yang telah memberikan amanah kepada DPRD untuk menduduki Gedung Rakyat.
Melalui aksi damai ini, BEM KM UBB juga ingin terus mengawal proses hukum atas kematian Aldo Ramdani yang diduga telah menjadi korban akibat kelalalain pihak RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang pada November 2024. Namun sudah 3 bulan berjalan kasus ini tak juga menemukan titik terang. Meskipun dari pihak keluarga korban juga terus berjuang mencari keadilan atas kematian Aldo yang dinilai tak wajar setelah di rawat di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.
Peserta aksi ini juga meminta agar dilakukan pengungkapan dugaan kasus korupsi yang melibatkan RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang itu.