Menteri Satryo Bongkar Drama Efisiensi Anggaran

Perintah Penghematan Anggaran Negara.-Antara-
KORANBABELPOS.ID.- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan bagaimana drama ketika ia memprotes efisiensi anggaran kepada Wakil Menteri Keuangan Anggita Abimanyu.
Di mana, pada awalnya Kemendiktisaintek mendapatkan alokasi anggaran sebesar 56,607 triliun untuk tahun 2025. Kemudian, dengan dikeluarkannya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2025, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu) memangkas sebanyak Rp22,46 triliun dari alokasi tersebut.
Tak berselang lama, DJA Kemenkeu mengembalikan sejumlah anggaran sehingga efisiensi Kemendiktisaintek menjadi Rp14,3 triliun.
Kendati demikian, Satryo menilai pemotongan anggaran ini dapat berdampak pada berbagai program untuk masyarakat, seperti gaji dan tunjangan pegawai dan dosen, serta beasiswa dan bantuan untuk perguruan tinggi, seperti KIP-Kuliah dan ADIK.
Padahal, komponen-komponen tersebut merupakan pengecualian di dalam Inpres, yakni tergolong dalam belanja pegawai dan belanja bantuan sosial.
Tak ayal, Satryo mengungkapkan telah protes secara langsung kepada Wakil Menteri Keuangan Anggita Abimanyu atas potongan besar yang didapatkan kementerian tersebut.
"Saya baru telepon Pak Wamenkeu Anggita Abimanyu, saya tanyakan, 'Kok, situ memotong?'" ungkap Satryo pada saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu, 12 Februari 2025.***