Sekjen PBB Peringatkan, Dewan Keamanan Terpecah

Sekjend PBB-dok-

KORANBABELPOS.ID - SEKRETARIS Jenderal (Sekjen PBB) PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa dunia sedang memasuki 'zaman kekacauan' ketika Dewan Keamanan PBB masih terpecah belah mengenai perang Israel di Gaza.

-------------

GUTERRES mengatakan sangat khawatir setelah Israel mengatakan pekan lalu bahwa mereka bermaksud memfokuskan serangan militernya di Gaza ke kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta orang mencari perlindungan.

“ Tindakan seperti itu secara eksponensial akan meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan dengan konsekuensi regional yang tak terkira,” kata Antonio Guterres kepada Majelis Umum PBB pada hari Rabu, 7 Februari 2024.

“Sudah waktunya untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” tambahnya.

Pasukan Israel melancarkan serangan dahsyat di Gaza dengan tujuan untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan kelompok Palestina di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober. 

Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan data resmi Tokoh Israel.

Israel sejak itu membombardir wilayah tersebut tanpa henti dan melancarkan invasi darat, menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur. 

Setidaknya 27.708 orang tewas dalam serangan Israel, menurut otoritas Palestina di Gaza, dan lebih dari 80 persen populasi telah mengungsi.

BACA JUGA:Kapten Hingga Mayor Pasukan Elite Israel Tewas, Dalam Pertempuran Hebat di Gaza

Dalam pidatonya pada hari Rabu, Guterres juga menyerukan reformasi di Dewan Keamanan, yang tidak dapat menyetujui posisi bersama mengenai perang di Gaza meskipun ada seruan dari berbagai badan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata.

“ Dewan Keamanan PBB yang merupakan platform utama untuk mempertanyakan perdamaian global – menemui jalan buntu karena perpecahan geopolitik,” katanya.

“Ini bukan pertama kalinya Dewan terpecah – tapi ini yang terburuk. Disfungsi yang terjadi saat ini lebih dalam dan berbahaya,” ujarnya.

Guterres menambahkan bahwa tidak seperti pada masa Perang Dingin, ketika mekanisme yang mapan membantu mengelola hubungan negara adidaya”, mekanisme tersebut hilang di dunia multipolar saat ini.

Tag
Share