BI Dorong Transformasi Ekonomi Berkelanjutan
![](https://babelpos.bacakoran.co/upload/f7be1e61437f79ad78b8ca1ca4396b4e.jpg)
--
*Melalui Sinergi
Kebijakan dan Kolaborasi
PANGKALPINANG - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung (Babel) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan melalui sinergi kebijakan dan kolaborasi multipihak.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Babel, Beny Okta Tutuarima dalam acara Bincang Kek Media yang digelar di ruang rapat Hutan Pelawan, lantai 3 Kantor Perwakilan Wilayah BI Bangka Belitung, Senin (10/2/2025). Beny menekankan pentingnya sinergi Pentahelix, yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, media massa serta masyarakat dan komunitas.
Kolaborasi ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan daya ungkit ekonomi melalui strategi utama seperti pengendalian inflasi daerah, pengembangan ekonomi dan UMKM, percepatan digitalisasi, serta penguatan literasi dan edukasi keuangan.
"Kami ingin membangun optimisme terkait pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung dengan memperluas sinergi dan kolaborasi, termasuk dalam berbagai flagship events di tahun 2025. Langkah ini diharapkan semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung transformasi ekonomi daerah," ujar Beny.
Seperti diketahui bersama, jelas Beny, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tw IV 2024 tumbuh 0,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,13 persen (yoy). Kinerja perekonomian utamanya ditepang oleh LU Pertanian dan permintaan domestik.
Secara regional di wilayah Sumatera, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung masih menjadi yang terendah. Sementara itu, secara nasional, perekonomian berhasil tumbuh 5,02 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,95 persen (yoy).
BI Babel menyoroti sejumlah rekomendasi kebijakan untuk mendorong perekonomian dan pengendalian inflasi. Salah satu strategi utamanya adalah hilirisasi produk pertanian dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperluas pasar ekspor.
Selain itu, BI juga menekankan pentingnya dukungan fiskal bagi masyarakat dalam bentuk bantuan sosial, subsidi, dan insentif untuk menjaga daya beli. Pengembangan UMKM menjadi fokus utama, khususnya dalam memperluas ekosistem ekonomi keuangan syariah (Eksyar) melalui kampanye nasional seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI).
BI juga mengoptimalkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan permintaan masyarakat. "Di sektor sistem pembayaran, BI terus mempercepat adopsi pembayaran digital seperti QRIS dan BI-FAST guna memperlancar transaksi dan aktivitas ekonomi," papar Benny
Lebih lanjut Benny menyebut, dalam upaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, BI menerapkan Framework 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif. "Inflasi yang terkendali adalah kunci untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Untuk itu, koordinasi antara BI, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya harus terus diperkuat," ujar Beny.
Lanjut Benny, dengan strategi yang matang dan kolaborasi yang solid, BI optimistis perekonomian Bangka Belitung akan terus tumbuh dan semakin tangguh menghadapi berbagai tantangan ke depan.(pas)