Suami KDRT Diburu
--
* Istri Masih Terkapar Berbalut Perban
KASUS kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan pelaku suami siri (49) terhadap wanita bernama Nurlaela alias Ela (32), warga Desa Airlintang, Tempilang, Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hingga kini masih dalam pengusutan polisi.
MOTIF kasus yang mendapat perhatian khusus dari Penjabat Gubernur Babel, Safrizal ZA ini hingga sekarang masih terus diusut. Soalnya, pelaku hingga saat ini masih terus diburu, sementara korban masih dirawat intensif sehingga belum memungkinkan dmintai keterangan.
"Status hubungan keduanya (korban dan terduga pelaku) menikah siri, sudah dua tahun terakhir. Sudah ada anak, umurnya sekitar delapan bulan. Motifnya belum jelas karena terduga pelaku belum kita amankan," ungkap Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra.
Peristiwa penganiayaan ataupun KDRT yang terjadi di rumah korban di Jalan Selepuk, Desa Airlintang RT 10, RW 01, Kecamatan Tempilang itu, benar-benar sadis. Soalnya, kondisi korban sangat parah.
Pelaku diketahui dalam identitas kependudukan adalah warga Desa Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), namun tempat kelahiran Pandeglang, Banten.
Cerita kerabat korban dan warga sekitar, suami istri itu memang sering bertengkar.
"Tapi kita belum tahu apa objek yang jadi pertengkaran keduanya. Kalau kondisi korban luka parah,'' ungkap Kapolsek lagi.
Termasuk pemukulan korban juga apakah menggunakan alat atau tangan kosong, juga belum diketahui.
"Apakah menggunakan tangan kosong, atau pakai parang, benda tumpul atau benda tajam karena tidak ada barang bukti apa pun yang tertinggal. Karena dari pihak keluarga baru melaporkan keesokan harinya," jelasnya.
Dari pemeriksaan saksi-saksi, sebut dia bahwa terduga pelaku Supri kesehariannya berprofesi sebagai pekerja tambang timah kecil di daerah itu. Di mana saat ini, terduga pelaku sedang dilakukan pengejaran lantaran telah melarikan diri usai melancarkan aksinya.
Seperti dilansir sebelumnya, akibat KDRT oleh suaminya, Nurlaela hingga saat ini masih mendapat perawatan intensif dari RSUP Air Anyir setelah sebelumnya dirawat di RSBT. Ia mengalami patah tulang rahang, patah tangan, bahkan hingga terancam kebutaan.
Penjabat Gubernur Babel yang datang membesuk korban menyatakan, agar ke depan tidak ada lagi kejadian serupa, pihaknya juga secara intensif dan progresif akan melakukan koordinasi dan sinergi dengan OPD terkait serta stakeholder.
“Antara lain dengan terus-menerus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada ibu-ibu muda karena salah satu latar belakang penyebab KDRT ini adalah pernikahan dini,” ungkapnya.