Lagi! Rusia Gempur Ukraina
Korban Berjatuhan.-screnshot-
RUSIA melancarkan serangan udara masif terhadap Ukraina pada Minggu dini hari (28/9/2025), menggunakan hampir 600 drone dan puluhan rudal yang menembaki Kyiv dan enam wilayah lainnya.
---------
SERANGAN yang berlangsung lebih dari 12 jam ini menewaskan setidaknya empat orang, termasuk seorang anak, dan melukai puluhan lainnya, menurut pejabat Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai "serangan keji" yang menunjukkan niat Moskow untuk terus berperang dan membunuh warga sipil. Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan 595 drone dan 48 rudal pada Sabtu malam hingga Minggu pagi, dengan target utama ibu kota Kyiv.
Sistem pertahanan udara Ukraina diklaim berhasil menembak jatuh 568 drone dan 43 rudal, tapi lima rudal dan 31 drone lolos, menyebabkan kerusakan luas pada fasilitas sipil dan militer.
Ini merupakan salah satu serangan terberat sejak invasi penuh Rusia pada 2022. Di Kyiv, ledakan keras membangunkan warga sekitar pukul 20.30 waktu setempat, diikuti suara drone yang melayang di atas kota dan tembakan pertahanan udara yang menggelegar.
Asap mengepul dari situs serangan, sementara warga berlindung di stasiun metro bawah tanah. Dua korban tewas di klinik kardiologi Kyiv, sementara dua lainnya tewas di wilayah sekitarnya.
Menteri Pertahanan Ukraina Igor Klymenko melaporkan bahwa setidaknya 100 situs sipil rusak di seluruh negeri, dengan seluruh lingkungan hancur. Zelensky, dalam pidato malamannya, mengecam serangan itu sebagai "serangan keji dan pengecut" yang sengaja menargetkan kota-kota biasa.
"Sementara PBB menggelar Sidang Umum, Rusia menggunakan setiap hari dan jam untuk menyerang Ukraina," katanya, menyerukan sanksi lebih keras terhadap sumber daya energi Rusia, khususnya armada tanker.
Ia juga memperingatkan bahwa Ukraina akan membalas, dan menekankan pentingnya tekanan dunia terhadap Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim serangan menargetkan fasilitas militer dan industri yang mendukung pasukan Ukraina, termasuk landasan udara.
Namun, pihak Ukraina menyebutnya sebagai "serangan terhadap warga sipil", dengan ratusan drone dan rudal menghancurkan bangunan perumahan. Serangan ini meluas ke wilayah Zaporizhzhia di tenggara, di mana hampir 40 orang terluka dalam ledakan hebat.
Wilayah lain seperti Odesa, Sumy, dan Chernihiv juga dilaporkan rusak, dengan infrastruktur sipil menjadi sasaran utama. Sementara itu, Polandia di perbatasan barat mengaktifkan jet tempur untuk amankan wilayah udaranya, setelah mendeteksi ancaman udara Rusia.
Serangan ini terjadi di tengah upaya diplomasi AS di bawah Presiden Donald Trump untuk akhiri perang, tapi belum ada kemajuan signifikan.
Zelensky baru-baru ini bertemu Trump di PBB, tapi Rusia terus intensifkan serangan drone untuk lemahkan pertahanan udara Ukraina. Analis memperingatkan bahwa serangan semacam ini bertujuan membanjiri sistem pertahanan Ukraina, yang bergantung pada bantuan Barat.