Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Cece Dessy: Memang Semua Panggil Saya Cece, Kecilnya Saya Dipanggil Ling-Ling

Prof Saparuddin Masyarif - Dessy Ayu Trisna Irwansyah-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- PANGKALPINANG.- Nama Dessy Ayutrisna atau akrab disapa Cece Dessy, ternyata memang sejak kecil dipanggil Cece.  Semua keluarga, kerabat, memanggil Cece.

''Sejak SD, SMP, bahkan di SMA juga teman-teman panggil cece.  Karena Bapak memang orang Tionghoa.  Memang dari kecil sehari-hari dipanggil Cece, adik-adik panggil Cece, Om, Tante juga panggil Cece,'' ujar Calon Wakil Walikota Pangkalpinang yang berpasangan dengan Cawako Prof Saparuddin Masyarif itu menegaskan. 

Bahkan ia jelaskan, nama kecilnya adalah Tai Miling.  

''Nama kecil saya Tai Miling, dipanggilnya Ling-Ling,'' tegas Cawawako nomor urut 3 itu kemudian.

Memang Cece Dessy, Lahirnya di Kampung Bintang, Sekolah di Gabek, Tumbuh Besar di Pangkal Balam, Pangkalpinang.   Majunya dia sebagai Cawawako membawa energi baru yang tumbuh dari akar kehidupannya sendiri di kota ini.

Ia lahir dari pasangan Akuet, seorang Tionghoa mualaf, dan Pipit, seorang Melayu Muslim. Sejak lahir ia memeluk Islam dan tumbuh dalam keluarga yang mengajarkan nilai kerja keras, toleransi, dan kepedulian pada sesama. Saat usianya baru satu tahun, keluarganya pindah ke Pancur, Pangkal Balam, sebelum akhirnya menetap di Ketapang, Pangkal Balam, ketika ia berusia 10 tahun.

Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Santo Paulus 2 Pangkal Balam, lalu melanjutkan ke SMP Santo Paulus Lembawai di Gabek, dan menyelesaikan SMA di SMAN 1 Kacang Pedang, Taman Sari. Perpaduan lingkungan pendidikan dan pergaulan yang beragam membentuk kepribadian Cece Dessy yang terbuka dan mudah beradaptasi.

Masa kecilnya di Pangkal Balam diwarnai kegiatan membantu Popo (nenek dari pihak ayah) mengelola Warung Kopi Ajang setelah Kungkung (kakek) meninggal. Warung ini menjadi tempat berkumpul warga dari berbagai latar belakang, dan dari sanalah ia belajar tentang arti komunikasi, mendengar, dan memahami orang lain.

Tidak hanya itu, Cece Dessy juga aktif di kegiatan remaja masjid Baitil Muslimin, Kampung Lama, Pangkal Balam. Keterlibatan ini membuatnya dekat dengan kegiatan sosial dan keagamaan, sekaligus memperkuat komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat. “Saya lahir, sekolah, dan besar di sini. Pangkalpinang adalah rumah saya. Semua yang saya lakukan nanti adalah untuk kota ini,” ujarnya.

Bersama Prof. Udin, Cece Dessy menawarkan program konkret untuk pemberdayaan ekonomi warga, termasuk bantuan modal usaha antara Rp3 juta hingga Rp100 juta bagi pelaku UMKM dan calon wirausaha muda. Program ini akan diberikan merata untuk mak-mak, amang, bik-bik, dan anak muda tanpa pandang bulu, agar UMKM bisa naik kelas dan ekonomi keluarga lebih kuat.

Dengan latar belakang yang membumi dan kedekatan yang nyata dengan masyarakat, Cece Dessy membawa harapan baru bagi warga Pangkalpinang. Ia bukan hanya calon wakil wali kota, tetapi juga anak asli kota ini yang memahami denyut nadi warganya, dari gang kecil Kampung Bintang hingga jalanan di Ketapang, Pangkal Balam.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan