BENCANA banjir bandang menimpa kota Valencia, Spanyol pada Kamis 31 Oktober 2024 dan memakan ratusan korban jiwa.
-----------
DIKETAHUI, korban jiwa dari bencana banjir bandang di Valencia tersebut tercatat sudah sebanyak 158 orang meninggal dunia.
Hujan deras yang terus menerus selama 8 jam melanda kota Valencia dan Malaga.
Dari foto dan video yang tersebar di media sosial terlihat banyak warga setempat yang terjebak dan beberapa korban terseret arus banjir bandang beserta mobil-mobil yang tersapu air berserakan di sudut kota.
Menteri Pemerintah Angel Victor Torres menyampaikan kekhawatirannya bahwa "puluhan" orang yang masih hilang kemungkinan akan menambah jumlah korban jiwa.
Selain itu, beberapa wilayah terpencil masih sulit dijangkau tim penyelamat.
Perdana Menteri Pedro Sanchez meminta warga untuk mematuhi imbauan dari layanan darurat. "Sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," ujar Sanchez, dilansir AFP.
Seluruh negara mengheningkan cipta selama beberapa menit dan mengibarkan bendera setengah tiang dalam masa berkabung nasional selama tiga hari.
Para pejabat Uni Eropa mengutip banjir dahsyat di Spanyol sebagai pengingat akan dampak buruk yang ditimbulkan oleh manusia yang merusak alam.
Juru bicara Komisi Eropa Florica Fink-Huiser mengatakan “bencana” di wilayah Valencia, Spanyol, menyoroti hubungan antara hilangnya keanekaragaman hayati dan krisis iklim yang disebabkan oleh manusia.
“Jika kita bertindak demi keanekaragaman hayati, setidaknya kita dapat menahan sebagian dampak iklim,” kata Fink-Huiser pada konferensi pers.
“Pada COP ini kami benar-benar mempunyai kesempatan untuk bertindak,” tambahnya.
Kondisi jalanan Valencia hampir seluruhnya terendam banjir, bahkan menghanyutkan jembatan dan mengubahnya menjadi kuburan terapung.
Air yang mengalir deras mengubah jalan-jalan sempit menjadi jebakan maut dan menciptakan sungai-sungai yang mengoyak rumah-rumah dan tempat-tempat usaha serta menghanyutkan mobil, manusia, dan segala sesuatu yang dilaluinya.