ISRAEL memang bangsa laknat! Setelah kembali beroperasi pasca penyerbuan pasukan IDF, Rumah Sakit Indonesia dibakar Israel sehari setelah pelantikan Presiden Prabowo.
------------
SEBELUM melakukan pembakaran pasukan IDF sempat memberikan peringatan untuk segera mengosongkan rumah sakit.
Dari tayang video yang beredar sebelum melakukan pembakaran, terlihat pasukan IDF mengumpulkan warga Gaza yang berada di rumah sakit dan sekitarnya untuk ditangkap.
Terlihat asap hitam membumbung tinggi dari bangunan Rumah Sakit Indonesia pada Senin 21 Oktober 2024, di mana rumah sakit ini merupakan satu dari 3 rumah sakit yang beroperasi untuk memberikan bantuan medis pada warga Gaza.
Pihak Israel sendiri semakin mengencarkan serangannya ke wilyah Gaza pasca tewasnya Yahya Sinwar beberapa waktu lalu.
Selain itu, pihak Hamas juga tidak tingal diam, bahkan pada Minggu lalu, komandan tank 401 IDF beserta 3 anak buahnya tewas oleh bom Hamas.
BACA JUGA:Ariane Tabatabai Dituduh Bocorkan Serangan Israel ke Iran?
Sedangkan Mer-C dalam rilisnya menyebutkan jika sejak 7 Oktober 2024, Gaza Utara kembali mengalami kerusakan parah dan tiga fasilitas kesehatan terakhir yang masih beroperasi, yaitu RS Indonesia, RS Al-Awda, dan RS Kamal Adwan, juga menjadi target Israel. Beli vitamin dan suplemen
Pasukan Israel secara sistematis telah melakukan pengepungan selama 15 hari (sejak 4 Oktober 2024) hingga saat ini di RS Indonesia.
Hal tersebut membuat pasokan bahan bakar, logistik medis, dan logistik dasar terhenti, yang mengakibatkan kelaparan bagi staf dan pasien yang mengungsi di rumah sakit bahkan dua pasien menjadi syahid.
Pada 19 Oktober lalu, pasukan Israel terus melancarkan serangan militer ke RS Indonesia tanpa alasan apa pun.
Serangan ini setelah 15 hari memutus jalur logistik, menghancurkan fasilitas kemanusiaan ini dengan dampak yang belum dapat diperkirakan.
BACA JUGA: Ortega: PM Israel Benjamin Netanyahu 'Anak Iblis'
Sedangkan relawan medis MER-C dari Indonesia telah bertugas selama 2 bulan terakhir di RS Indonesia memberikan bantuan medis khususnya kasus trauma kepada masyarakat terlantar di Gaza Utara telah dievakuasi ke Gaza Tengah.