Faktor Penyebab dan Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Bullying Verbal

Senin 09 Sep 2024 - 10:23 WIB
Reporter : -
Editor : Budi Rahmad

Upaya Mencegah Fenomena Bullying Verbal

Faktor pertama yang dapat turut andil dalam upaya pencegahan terhadap fenomena bullying verbal ini adalah faktor keluarga. 

Fenomena bullying verbal ini kasusnya terjadi di saat jam sekolah dan diluar jam sekolah atau jam belajar. Artinya orang tua punya peranan penting dalam hal pengawasan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya. 

Kemudian, orang tua juga berperan sebagai pembimbing dan mengarahkan anak-anaknya kepada hal-hal positif. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup terhadap anak-anaknya. 

Tidak hanya bertumpu pada orang tua, keluarga juga berperan sebagai pengontrol dan sebagai sarana komunikasi terkait dengan perilaku dan perbuatan anak. Jika hal-hal tersebut terpenuhi, maka anak akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela dan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku seperti halnya perang sarung ini.

BACA JUGA:Polisi Bangka Barat Giatkan Sosialisasi Cegah Perundungan di Sekolah

Faktor kedua yang dapat berperan dalam upaya pencegahan fenomena bullying verbal ini ialah Lembaga Pendidikan. Baik Lembaga Pendidikan umum maupun Lembaga Pendidikan agama sama-sama memiliki kewajiban dalam Pendidikan karakter anak. 

Selain menanamkan kemampuan kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (keterampilan) pada anak, Lembaga pendidikan juga berkewajiban untuk mengoptimalkan kemampuan afektif (sikap) pada anak. Hal ini tidak dapat terlepas dari bagaimana lembaga pendidikan tersebut dapat memaksimalkan program-program penanaman dan penguatan pendidikan karakter pada anak. 

Misalnya dengan membuat program-program budaya positif maupun disiplin positif, melaksanakan program-program keagamaan dan program-program lainnya yang dapat berdampak positif pada Pendidikan karakter anak. 

Selain itu, para pendidik juga dapat menyelipkan pembelajaran berbasis kerja sama atau kolaborasi. Sehingga anak-anak akan terbiasa bergotong royong serta akan tumbuh dalam diri anak rasa saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang ada. 

BACA JUGA:Antipasi Bullying Siswa, SMPN 1 Koba Miliki Saluran Pengaduan Hingga Program Kanti Bekisah

Jika program-program ini di implementasikan dengan baik, maka anak akan terbiasa untuk berbudi pekerti luhur yang baik atau berakhlakul karimah serta enggan dan malu jika melakukan aktivitas-aktivitas di luar norma-norma yang berlaku.**

 

Oleh Rudiyanto, S.Pd., Gr, Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan

 

 

Kategori :