KORANBABELPOS.ID.- PCR sendiri dapat digunakan secara luas untuk mendiagnosis berbagai infeksi virus dan bakteri karena kemampuannya mendeteksi materi genetik patogen dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.
"Metode ini adalah standar emas untuk deteksi dini banyak penyakit, memungkinkan intervensi cepat, dan pengelolaan yang lebih efektif dari infeksi tersebut," terang peneliti Pusat Riset Biomedis Organisasi Riset Kesehatan BRIN Dr drh Khariri, M.Biomed kepada Disway.Id pada Senin 2 September 2024.
Keakuratan metode ini dinilai memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang sangat tinggi dalam mendeteksi adanya virus mpox pada tubuh seseorang.
BACA JUGA:RI Siapkan 1000 Vaksin Mpox
Sensitivitas merupakan kemampuan tes untuk mendeteksi virus jika benar-benar terdapat dalam sampel, sedangkan spesifisitas adalah kemampuan tes untuk memastikan bahwa hasil pemeriksaan yang positif benar-benar disebabkan oleh virus mpox dan bukan oleh virus atau agen lain.
Dalam hal ini, metode PCR untuk mpox akan mengidentifikasi urutan genetik spesifik dari virus mpox, sehingga spesifisitasnya juga sangat tinggi.
"PCR untuk mpox dapat mendeteksi virus bahkan dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga sensitivitasnya sangat tinggi," tuturnya.
Ari menjelaskan, prinsip dasar metode PCR untuk mendeteksi materi genetik Covid-19 dan mpox sama, tapi terdapat perbedaan dalam cara kerjanya.
Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan virus RNA yang melalui metode RT-PCR (Reverse Transcription PCR) dalam pengujiannya, meliputi dua langkah utama.
BACA JUGA:Perketat Pemeriksaan di Bandara, Awas Mpox
"Reverse Transcription (RT) di mana RNA virus diubah menjadi DNA komplementer (cDNA) oleh enzim reverse transcriptase, 2) PCR yaitu cDNA diperbanyak atau diamplifikasi untuk mendeteksi keberadaan virus," paparnya.
Sementara mpox adalah virus DNA sehingga metode PCR yang digunakan adalah ‘amplifikasi langsung’ dari DNA virus tanpa tahap reverse transcription.
"Sehingga proses PCR untuk mpox sedikit lebih sederhana dibandingkan dengan RT-PCR yang digunakan untuk Covid-19," tambahnya.***