PANGKALPINANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang terus berupaya meningkatkan pembinaan kemandirian bagi warga binaan melalui program pengelasan.
Hal ini terlihat semakin produktifnya warga binaan dalam memproduksi pagar besi yang berkualitas, Jumat (12/1/2024). Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk program pembinaan Lapas Pangkalpinang dalam mengoptimalkan potensi dan keahlian warga binaan.
Kepala Lapas (Kalapas) Pangkalpinang, Badarudin mengatakan, pihaknya terus berkomitmen dalam mengembangkan program-program pembinaan kemandirian guna menciptakan warga binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan diluar lapas.
Kata dia, ini adalah kunci untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat, dengan program pengelasan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membantu warga binaan membangun sikap tanggung jawab dan kemandirian.
“Program pengelasan ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan kemandirian dan memberi peluang reintegrasi yang lebih baik ke masyarakat,” ujar Badarudin.
Menurut Badarudin, pengelasan merupakan keterampilan teknis yang banyak dicari di pasar kerja. Selain itu, pengelasan juga dapat memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengasah kreatifitas dan ketelitian dalam membuat pagar besi.
“Sebelumnya kami sudah mengadakan pelatihan yang melibatkan instruktur ahli dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pangkalpinang untuk memberikan pelatihan yang efektif bagi warga binaan,” tutur Badarudin.
Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Pangkalpinang Theri Munadi menambahkan, program ini mendapat dukungan positif dari warga binaan sebagai peluang untuk mendapatkan keahlian baru sebagai bekal kembali kehidupan setelah pembebasan.
“Program pengelasan ini bukan hanya belajar teknis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kejujuran, disiplin dan tanggungjawab warga binaan,” terangnya.
Dikatakan Theri, dengan hasil pagar besi yang berkualitas ini, pihak Lapas juga berencana akan menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal untuk menyalurkan tenaga kerja terampil yang dihasilkan dari program ini.
Karena itu, dengan semakin berkembangnya kegiatan ini, pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap mantan warga binaan.
“Semoga nantinya masyarakat dapat memandang mereka sebagai individu yang berkomitmen untuk berubah dan memberikan nilai positif bagi masyarakat,” harap Theri.
Pembuatan pagar besi ini adalah salah satu dari sekian banyak program pembinaan di Lapas Pangkalpinang, yang memberikan nilai positif berupa pembekalan keterampilan, membentuk kreatifitas dan mengasah keterampilan pribadi. “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini dapat menghilangkan stres dan kejenuhan, juga sebagai bekal dan pondasi awal untuk membuka usaha ketika kami bebas,” ungkap E Warga Binaan Lapas Pangkalpinang.(pas)