BACA JUGA: Gempa Megathrust Disebutkan dalam Alquran, UAH Saja Berubah Pucat
3. Mengecek Sistem Peringatan Dini
"Sirine peringatan tsunami harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG," kata Dwikorita.
"Tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah," ungkap Dwikorita.
"Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada," tutur Dwikorita.
BACA JUGA:Astaghfirullah! Tsunami Bisa 34 Meter, Awas Gempa Megathrust!
4. Menyebarluaskan Peringatan Dini Bencana
Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. "Kami dibantu Kominfo," pungkasnya.
Dalam 6 hari, pembuluh darah akan seperti pada usia 18 tahun
Di sisi lain, isu gempa Megatrust belakangan ini hangat diperbincangkan setelah adanya gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulai Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.
Indonesia sangat luas dengan kepulauannya yang tersebar. Dimana Indonesia juga rawan gempa karena geografisnya.
BACA JUGA:Apa Benar Megathrust akan Landa Indonesia
Disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, mengenai gempa untuk di Indonesia diperingatkan ada dua zona megathrust.
Gempa Megatrust ini berada di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Dan Gempa Megatrust ini tinggal tunggu waktu saja.
Rupanya, alasan mengenai dua zona gempa Megatrust ini sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap.
Yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.***