Soal Permintaan Maaf Jokowi, PDIP Sambut Dingin

Sabtu 03 Aug 2024 - 17:56 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

PDIP merespon dingin permintaan maaf Presiden Jokowi yang ditujukan kepada rakyat Indonesia, jelang masa jabatannya berakhir.

---------------

MENJELANG masa akhir jabatannya, Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan menjelang HUT ke-79 RI, yang diselenggarakan di halaman Istana Merdeka pada Kamis lalu, 31 Agustus 2024.

Ucapan permintaan maaf dari Presiden Jokowi sontak menuai berbagai macam reaksi dari beberapa pihak.

Di antara pihak-pihak tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, bahwa permintaan maaf tersebut merupakan permintaan maaf yang sudah terlambat.

BACA JUGA: Jokowi Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka, Untuk Upacara HUT RI di IKN

"Kami tidak ingin terlalu menghiraukan atau menganggap serius karena semuanya sudah cukup terlambat," ujar Juru Bicara PDIP Chico Hakim dalam keterangannya pada Jumat 2 Agustus 2024.

Menurut Chico, sudah terlalu banyak kerusakan yang dialami Indonesia dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi, terutama dalam bidang demokrasi.

Secara khusus, Chico juga mencontohkan tindakan Presiden Jokowi dalam merusak konstitusi demi meluluskan anak-anaknya sebagai kandidat politik.

"Kerusakan-kerusakan di bidang demokrasi dan juga pecahnya hubungan baik antara masyarakat, serta politisasi agama, polarisasi. Banyak sekali hal yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan," jelas Chico.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Politisi PDIP Deddy Sitorus. Menurutnya, tidak ada ketulusan apapun dari permintaan maaf Presiden Jokowi.

"Pak Jokowi selalu mengatakan hal yang bertentangan atau tidak sinkron, jadi saya nggak tahu ini dia tulus atau tidak," jelas Deddy dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 3 Agustus 2024.

Sementara itu menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, permintaan maaf Presiden Jokowi ini tidak perlu dipermasalahkan apabila konteksnya pribadi.

BACA JUGA:Tidur di Kantor IKN, Jokowi Nggak Nyenyak

Namun jika konteksnya sebagai pemimpin negara, maka Presiden Jokowi seharusnya memberitahukan faktor apa saja yang membuatnya sampai harus meminta maaf.

Kategori :