Gak perlu lagi gigi palsu! Gigi patah dan gak rata? Veneer adalah cara terbaik untuk sekarang ini
Turki harus "sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal ini kepada Palestina," kata Erdogan.
"Sama seperti kita memasuki (Nagorno) Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal yang sama kepada mereka. Tidak ada yang tidak dapat kita lakukan. Kita hanya harus kuat," ujar Erdogan.
Pernyataan yang disampaikan dalam sebuah pertemuan partai di Rize tersebut adalah pernyataan terbaru dari serangkaian pernyataan menghasut yang dikeluarkannya terhadap Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam beberapa bulan setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober, dan perang berikutnya di Gaza.
Pada tahun 2020, Turki di bawah arahan Erdoğan, memberikan dukungan militer kepada Azerbaijan selama konflik selama 44 hari yang dipicu oleh sengketa tanah dengan Armenia dan wilayah yang memisahkan diri dari Armenia, atau Republik Nagorno-Karabakh.
BACA JUGA:Dihajar Dengan Serangan Udara Israel, Wakil Menteri Palestina Tewas
Militer Turki tidak melakukan intervensi secara langsung, dan sebaliknya memberikan bantuan, yang meliputi pengerahan tentara bayaran Suriah dan pasokan pesawat nirawak.
Juga pada tahun 2020, Turki meloloskan mandat satu tahun untuk mengerahkan pasukan ke Libya guna mendukung pemerintah Libya yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa, saat negara itu tengah berperang dalam perang saudara.
Sebagai anggota NATO, yang meliputi AS, Kanada, Inggris, Jerman dan sekutu dekat Israel lainnya, Erdogan hampir pasti akan menghadapi pertentangan keras jika ia mencoba mengambil tindakan militer atas perang di Gaza.
Dia telah berselisih dengan sekutu-sekutu Baratnya dalam beberapa bulan terakhir, setelah menuduh mereka beberapa kali mendukung rencana Israel untuk secara sengaja “menyebarkan perang” ke seluruh Timur Tengah.***