PANGKALPINANG - Kepala Dinas Kearsipan Perpustakaan (DKPus) Bangka Belitung (Babel), Rahkmadi mengingatkan kepada semua pihak terkait, bahwa Perpustakaan Sekolah Luar Biasa (SLB) jangan dianggap seperti anak tiri.
Demikian hal itu disampaikan dia ketika mendampingi Tim Pendampingan Akreditasi Perpustakaan Sekolah Luar Biasa (SLB) DKPUS saat melanjutkan kunjungannya ke Perpustakaan SLB Negeri Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Rakhmadi menilai, dalam pembinaan dan pendampingan perpustakaan SLB harus mendapatkan perlakukan yang sama seperti sekolah atau perpustakaan umum, dalam rangka mendukung pelaksanaan Pendidikan.
Walaupun, katanya, ada sedikit beda, satu diantaranya peserta didik di SLB merupakan anak berkebutuhan khusus. Makanya, ditegaskan Rakhmadi, dirinya bersama Tim DKPUS hadir di SLB Manggar ini, karena ingin melihat langsung Perpustakaan SLB Manggar, apakah beriringan dengan proses Pendidikan yang dijalankan atau tidak.
Di SLB Negeri ke tujuh untuk wilayah Babel tersebut, Rakhmadi juga mengingatkan tentang Undang-Undang Perpustakaan, yakni lima fungsi perpustakaan. “Saya berharap Kepala Sekolah didukung pengelola perpustakaannya bisa memberi warna warni buku di perpustakaan SLB, sesuai kebutuhan anak-anak di SLB. Perpustakaan harus dibuat mandiri oleh pengelolanya,” ujar Rakhmadi.
Disamping itu, dikatakan Rakhmadi, ruang perpustakaan adalah pemicu rangsangan dari luar para pemustaka atau pengunjung. Jadi, menurut Rakhmadi, pengelola perpustakaannya harus kreatif menghidupkan perpustakaan. “Untuk di Perpustakaan SLB Negeri Manggar ini saya bangga, ternyata Pendidikan pengelolanya adalah jurusan perpustakaan,” ungkap Kepala DKPUS Babel.
“Ayo kita rubah pola pikir kita tentang perpustakaan. Mulai sekarang, tolong buatkan Tim Literasi SLB Manggar. Libatkan berbagai pihak terkait. Saya berharap tahun 2026 mendatang perpustakaan SLB Manggar ini bisa mendapatkan akreditasi minimal C dari Perpusnas RI,” harap Rakhmadi.(jua)