Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Prima Almazini Sp JP, Subsp Eko (K) FIHA menganjurkan untuk meminum obat penurun hipertensi sesuai dosis per hari sampai tekanan darah normal (di bawah 140 per 90 mmHg).
Prima mengatakan hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut harus menurunkan tekanan darahnya sampai batasnya normal.
"Cara menurunkannya bisa dengan dua cara, pertama menerapkan intervensi gaya hidup seperti mengurangi garam dan gula, hingga melakukan aktivitas fisik. Kalau sudah tidak bisa terkontrol juga, maka harus dengan obat-obatan, obat-obatan itu diminum terus-menerus untuk menurunkan tekanan darah sampai batasnya normal 140 per 90," kata Prima seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (25/6).
Prima mengatakan, kalau tekanan darah normal, maka kemungkinan untuk mengalami serangan jantung menjadi lebih kecil.
"Tapi kalau tekanan darah tinggi dibiarkan saja, tidak diobati atau diterapi, maka akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah ya, penyempitan, dan lama-lama bisa menyebabkan penyakit jantung koroner," kata Prima.
Dia mengatakan bahwa di dunia, setiap tiga detik ada yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke.
Di Indonesia, 1 dari 10 orang meninggal dunia karena penyakit jantung koroner.
Dan total biaya pelayanan yang dihabiskan penyakit jantung sebesar Rp7,4 triliun dan terbanyak dari seluruh jenis penyakit di tahun 2016.