MENDO BARAT - Tim SAR harus melakukan evakuasi terhadap dampak dari kecelakaan lalu lintas di Jalan Mentok Desa Kace Kecamatan Mendo Barat. Pasalnya, kecelakaan lalu lintas pada Sabtu malam lalu ini melibatkan mobil pikap yang mengakibatkan sopir terhimpit di dalam mobil.
Upaya evakuasi dilakukan Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang setelah menerima informasi kecelakaan yang menimpa kendaraan minibus pikap Grand Max. Kejadian tersebut menimpa sopir asal Desa Petaling Banjar yang diketahui bernama Dwi Putra(40).
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan kecelakaan bermula mobil yang digunakan korban melaju dari arah Desa Petaling menuju ke Pangkalpinang. Namun dalam perjalanan setelah melewati pom bensin di Desa Kace, mobil korban diduga mengalami kecelakaan dan menghantam tiang listrik di sisi kiri jalan.
Kejadian ini menyebabkan korban terjepit dan tak sadarkan diri yang kemudian dilaporkan oleh warga yang kebetulan melintas di lokasi tersebut. Melihat mobil sudah dalam keadaan ringsek pada bagian depan dan terdapat korban yang tak sadarkan diri, warga berusaha mengeluarkan korban dari dalam mobil.
"Namun diakibatkan kondisi bagian depan mobil ringsek parah, korban sulit dijangkau. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi terhadap korban," kata I Made Oka Astawa, Sabtu (8/6).
Kejadian pada dini hari tersebut disikapi Kantor SAR Pangkalpinang dengan memberangkatkan tim Rescue menuju lokasi kejadian. Tim SAR bersama Polsek Mendo Barat dan warga berusaha mengeluarkan korban menggunakan alat ekstrikasi untuk memudahkan tim dalam mengeluarkan korban.
Pukul 01.40 WIB, Tim Rescue berhasil mengeluarkan tubuh korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban yang mengalami pendarahan juga diduga menderita patah tulang kaki, patah tulang leher serta luka serius pada bagian kepala.
Korban kemudian oleh Tim SAR gabungan dievakuasi menuju Rumah Sakit Depati Hamzah Pangkalpinang bersama pihak keluarga yang tiba di lokasi setelah kejadian. Dijelaskan I Made Oka Astawa pihaknya melakukan metode penanganan khusus yang harus hati-hati dalam proses evakuasi korban. Hal ini dikarenakan takut menambah cidera luka akibat ketidak hati-hatian dalam mengevakuasi korban.
"Kami mengucapkan terimakasih untuk segenap unsur gabungan yang turut membantu dalam mengevakuasi korban," kata Oka. (trh)