BACA JUGA: Jemaah Lansia yang Tiba di Makkah dapat Layanan Istimewa, Mulai Hotel Hingga Umrah Wajib
Karena ketaatannya kepada Allah, Nabi Ismail bersedia disembelih dan dijadikan kurban, begitu juga sang ayah.
Hanya saja, sebelum proses penyembelihan dilakukan, Malaikat Jibril turun dari surga dengan membawa seekor domba atas perintah Allah SWT. Domba yang dibawa oleh Malaikat Jibril dibawa dari surga untuk menggantikan Nabi Ismail sebagai hewan kurban.
3 Mengungkapkan rasa syukur
Qurban juga merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur kepada Allah atas berkah dan nikmat yang diberikan-Nya. Dengan mengorbankan hewan kurban, seorang Muslim mengakui dan menghargai karunia yang diberikan Allah dalam hidupnya.
4. Meningkatkan kepedulian sosial
Berkurban bukan hanya tentang menyembelih hewan kemudian dimakan, tetapi juga terdapat unsur berbagi pada saudara yang tidak mampu. Berkurban berarti memupuk rasa empati serta meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama, baik sesama muslim maupun sesama manusia.
Dengan demikian, mereka yang tidak mampu bisa merasakan kenikmatan daging yang mungkin saja sangat jarang mereka makan atau bahkan tdak pernah sama sekali.
BACA JUGA:6 Langkah Prosedur Ketat Sebelum Pesawat Terbang Membelah Langit
Kurban memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk lebih memperhatikan dan membantu mereka yang membutuhkan. Selain memberikan daging kurban, kurban juga menjadi momen untuk melihat dan merespons kebutuhan masyarakat yang lebih luas, termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
5. Menegakkan nilai-nilai keikhlasan dan pengorbanan
Qurban mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya keikhlasan dalam beribadah dan pengorbanan dalam menyenangkan Allah. Ketika seseorang rela melepaskan sesuatu yang berharga demi ketaatan kepada-Nya, ia menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan sesuatu yang dicintainya demi Allah.
Ada yang perlu diperhatikan adalah proses pendistribusian daging kurban yang tepat sasaran. Siapa saja yang berhak menerima daging kurban?BACA JUGA:Katering Haji Indonesia di Makkah, Menu Sepekan Harus Beda