Jonatan Christie
Puji Tuhan karena posisi tertinggal 0-2 tidak mudah. Teringat lagi momen Piala Thomas dua tahun lalu, di posisi yang sama tapi saya tidak mau kembali jadi penentu kekalahan. Saya mau membangkitkan semangat teman-teman jadi saya berharap Bagas/Fikri semangatnya bisa berlipat ganda lagi, mudah-mudahan bisa mengambil poin. Chico juga demikian.
Li Shi Feng dengan dukungan penonton tuan rumah, dia juga ingin menjadi penentu kemenangan dan dia juga ingin menampilkan yang terbaik. Saya berusaha untuk melawan hal tersebut demi kebanggaan bangsa saya. Itu jadi bahan bakar saya hari ini.
Memang tadi saya melakukan servis dan dia sudah mengembalikannya tapi dianggap umpire belum siap. Setahu saya aturannya selama bola sudah dipukul harus tetap berjalan permainan. Tapi saya coba fokus lagi saja.
Bagas Maulana:
Kecewa pastinya karena kami belum berhasil upgrade medali dari dua tahun lalu. Pasangan China bermain sangat cepat, kami tidak bisa mengimbangi drive-drive mereka padahal sudah coba mengadu. Banyak mengangkat bola pun bukan pilihan yang tepat.
Muhammad Shohibul Fikri:
Semua tim dan kami juga sudah berusaha menyusul ketertinggalan hanya memang belum bisa keluar dari tekanan. Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas.
Beban pasti ada tapi kami harus mengatasi hal itu. Tadi juga kami coba serileks mungkin saat masuk lapangan, main saja seperti biasa. Menampilkan yang terbaik. Tetapi lawan juga turun dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi. (*)