Penaklukan ini memungkinkan penyebaran Islam di Eropa Barat, banyak penduduk asli Andalusia yang kemudian memeluk Islam.
Di bawah pemerintahan Islam, Andalusia menjadi pusat ilmu pengetahuan dan budaya.
Banyak ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang berkarya di sini, dan karya-karya mereka berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.
Budaya Islam memberikan pengaruh yang kuat terhadap budaya lokal Andalusia, termasuk dalam hal arsitektur, seni, dan sastra.
Di bawah pemerintahan Islam, Andalusia dikenal sebagai tempat di mana berbagai kelompok etnis dan agama dapat hidup berdampingan dalam perdamaian dan toleransi.
Dengan demikian, penaklukan Andalusia oleh Thariq bin Ziyad bukan hanya mengubah peta politik Eropa pada saat itu.
Akan tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan peradaban dunia.
Setelah penakhlukkan kota Andalusia, Thariq tak lagi mendapat jabatan, ia memilih menjauh dari kehidupan politik dan hidup sederhana.
Meski begitu, nama Thariq masih abadi hingga saat ini bahkan banyak sekolah-sekolah menamainya dengan nama Thariq bin Ziyad.
Tidak hanya itu, di Amerika Serikat, sebuah sekolah diberi nama “Thariq bin Ziyad Academy” yang terletak di Kota Inver Grove Height Minnesota.
Thariq juga menjadi salah satu nama wilayah di Eropa yaitu Gibraltar (Jabal Thariq) yang hari ini dibawah kekuasaan Inggris.***