Nabi Ilyasa AS Membimbing Bani Israil, Agar Taati Ajaran Tauhid

Senin 25 Mar 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

KISAH Nabi Ilyasa AS merupakan salah satu kisah yang menginspirasi dengan mukjizatnya, karena beliau juga adalah murid dari Nabi Ilyas AS.

------------------

NAMUN demikian, meski nama mereka mirip, sebetulnya Nabi Ilyas AS dan Nabi Ilyasa AS tidak memiliki hubungan dari, kecuali hubungan murid dan Nabi Ilyasa juga diangkat sebagai anak angkat.

Nabi Ilyasa AS adalah putra dari Akhthub bin 'Ajuz dan sekaligus merupakan keturunan keempat dari Nabi Yusuf AS, dan Nabi Ilyasa AS tinggal di sekitar lembah sungai Yordania.

Pertemuan Nabi Ilyasa AS dan Nabi Ilyas AS terjadi saat Nabi Ilyas hendak lari dari kejaran Bani Israil karena mengajarkan ajaran tauhid dan akhirnya bersembunyi di rumahnya Nabi Ilyasa.

Nabi Ilyasa ketika itu masih muda dan sedang sakit, ketika itu Nabi Ilyas dengan mukjizat menyembuhkan penyakit itu hingga sembuh.

Berdasarkan peristiwa itu kemudian Nabi Ilyasa AS ikut dalam perjalanan dakwah Nabi Ilyas AS dan bahkan menjadi anak angkat dan murid Nabi Ilyas AS itu sendiri.

Nabi Ilyasa AS mengambil hikmah dari pengalaman mendampingi Nabi Ilyas AS dalam berdakwah.

Allah menurunkan Ilyasa AS sebagai penerus Nabi Ilyas AS untuk membantu membimbing bani Israel. Dia tinggal di antara umatnya dan menyeru mereka untuk menaati hukum dan perintah Allah.

Setelah wafatnya Nabi Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS diangkat menjadi Nabi untuk melanjutkan perjuangan dalam memperbaiki akidah kaum Bani Israil.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupannya, namun Al-Qur'an memujinya dalam dua ayat yang menyebutkannya.

Allah berfirman dalam surat Al-An'am ayat 84-87:

84. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,

85. dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih,

86. dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya),

Kategori :