TOBOALI - Setelah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Kurniawan melaksanakan reses di Desa Pangkalbuluh dan mendapatkan berbagai aduan dari masyarakat. Ternyata ada satu masalah yang harus segera ditangani.
"Kemarin pada saat Reses, salah satu keluhan dari masyarakat yakni terkait masalah Ipal Komunal yang belum mempunyai talud untuk menahan longsoran dinding," kata Kepala Desa Pangkalbuluh, Marjan, Selasa (02/12).
Diketahui, saat ini kedalaman Ipal Komunal tersebut mencapai 2,5 meter dan Ipal ini juga sudah lama menjadi aliran pembuangan limbah air milik masyarakat. Parahnya lagi jarak Ipal Ini dengan dinding rumah warga sekitar 3 meter sedangkan dengan rumah sekitar 5 meter.
Tanah dinding Ipal ini juga sudah longsor karena tidak adanya talud. Oleh sebab itu apabila terjadi hujan lebat maka akan semakin dikhawatirkan dinding Ipal ini bisa longsor dan membahayakan warga sekitar karena rumahnya bisa tergerus longsor tanah.
"Kondisi ini mengkhawatirkan apabila hujan lebat karena tergerus oleh aliran air, sehingga dinding Ipal ini menjadi longsor," kata dia.
"Untuk estimasi biaya di perkirakan cukup besar untuk memasang talud yakni sekitar Rp. 200 jutaan, tetapi itu baru perkiraan. Mengenai jumlah pastinya masih harus berkoordinasi dengan dinas terkait," imbuhnya.
Dalam hal ini pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Basel Dapil IV yakni Kurniawan.
Karena telah peduli dengan masyarakat di desanya. Apalagi saat ini masalah Ipal Komunal juga telah di lihat langsung oleh pak Dewan.
Selain itu, untuk jalan lingkar desa sendiri juga perlu dilakukan tambalan dan kemungkinan akan segera di kerjakan. Jalan Usaha Tani (JUT) juga diperlukan dan itu sudah di sampaikan ke pak Kurniawan.
"Intinya, saya atas nama Kades Pangkalbuluh mengucapkan terima kasih atas reses yang di lakukan di desanya, semoga apa yang menjadi aduan masyarakat bisa terealisasi," pungkasnya. (im)