KORANBABELPOS.ID.- Setelah sebelumnya 1 santri asal Belitung yang dinyatakan wafat, kini satu lagi santri asal Pulau Bangka yang juga dinyatakan wafat sebagai korban robohnya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9).
Santri asal Pulau Bangka itu asal Dusun Riding Panjang Belinyu, Kabupaten Bangka. Kapolsek Belinyu Bangka AKP Rizky Yanuar saat ditanya di Sungailiat, Kamis.
"Korban atas nama Muhammad Nasi Hudi (15) dan dinyatakan meninggal dunia dalam musibah itu," ucapnya.
Pihaknya belum mengetahui secara detail karena sesuai informasi keluarga korban saat ini masih di Jawa Timur atau di wilayah pesantren itu.
"Informasi yang kami dapatkan, jenazah korban tidak dipulangkan ke Bangka, namun dimakamkan di Jawa Timur," kata Kapolsek.
Berdasarkan data, kata dia, sampai sekarang dua santri asal Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang menjadi korban dan meninggal dunia akibat mushala roboh di Pondok Pesantren Al Khoziny.
Sebelumnya korban meninggal dunia Muhammad Soleh (16) asal Belitung sudah dimakamkan di Tanjungpandan, Belitung.
Sementara itu, korban sebelumnya asal Belitung, yang akrab disapa Gus Soleh warga Kampong Damai, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung. Gus Soleh ditemukan di awal-awal saat tragedi ambruknya bangunan musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, itu. Saat itu baru diketahui musibah menewaskan 3 nyawa termasuk Gus Soleh.
Setelah sempat disemayamkan di Sidoarjo, jenazah Gus Soleh dipulangkan ke kampung halamannya di Belitung. Setibanya di Tanjungpandan, jenazah langsung disalatkan di mushala yang berdekatan dengan rumahnya. Ratusan pelayat datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Belitung turut hadir di rumah duka. Wakil Bupati Belitung, Syamsir, juga ikut melaksanakan salat jenazah dan mengantarkan Gus Soleh ke tempat peristirahatan terakhir di Tanjungpandan.
Muchlis Syukron atau Gus Sukron mewakili pihak keluarga menyampaikan bahwa keluarga besar sudah ikhlas melepas kepergian Gus Soleh.
Wakil Bupati Belitung Syamsir menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Gus Soleh. Menurutnya, almarhum adalah putra terbaik daerah yang memiliki cita-cita besar untuk kembali ke kampung halaman dan mengabdi di bidang pendidikan.
“Tadinya kami berharap almarhum kembali ke Belitung untuk mencerdaskan bangsa. Namun Allah berkehendak lain,” kata Syamsir.***