Permintaan Rasum

Permintaan Rasum

Kamis 18 Sep 2025 - 20:53 WIB
Reporter : Admin
Editor : Budi Rahmad

“Sudah berapa hari anak ini rewel?” Nek Dar menyentuh dahi anak itu. 

 

Rasum menjawab singkat, menjelaskan anaknya rewel semenjak tak mendapatkan asi dari ibunya. Mendengar itu, perempuan tua mengajak mereka masuk ke dalam rumah. Lalu meramukan dari tumbuhan dari depan rumah. 

 

“Anakmu sedang tidak baik. Banyak sekali energi kesedihan menyelimutinya, penyebab dari kerewelannya selama ini”. 

 

Mendengar itu Rasum terpukul hatinya, tak hanya dirinya yang seperti mati tetapi Rasi juga merasakannya. Bapak satu anak itu kembali menangis. Pak Jam meratap jika bukan karena anaknya, mungkin menyusul kematian Sari adalah keputusannya.

 

Perjalanan pulang terhenti ketika Rasum melihat alat berat masuk di area pemakaman adat. Ia terbelangak ketika alat berat itu mulai merobohkan pohon-pohon yang meneduhkan pemakaman. Ia mendatangi satu operator yang gigih merobohkan pohon tua yang merana. 

 

“Kau tak tahu ini area pemakaman adat. Siapa yang menyuruhmu meratakan daerah ini dengan tamak!” Kata Rasum membentak. 

 

Operator meringis, senyuman edan itu membuat hati Rasum terbakar. 

 

“Kau ini siapa? Berani-beraninya menghenti pekerja Tuan Nyaji. Kau ingin ditangkap?” pemuda itu seperti memiliki kartu pamungkas. Ia tak gentar dari gertakan Rasum yang sangar.

 

Tags :
Kategori :

Terkait