Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengurangan Sampah Organik di Desa Air Gantang
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung melakukan sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat yaitu pemasangan biopori di rumah-rumah masyarakat Desa Air Gantang. Kegiatan ini dimulai pukul 16. 00 WIB hingga selesai. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan pemuda setempat untuk meningkatkan hasil dan keberlanjutan program. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan sumber daya air serta pengurangan sampah organik di desa tersebut.
Teknologi biopori adalah metode sederhana yang melibatkan pembuatan lubang berbentuk silinder di dalam tanah dengan menggunakan alat sederhana seperti dodos sawit atau pacul. Dalam program ini, setiap rumah akan mendapatkan dua lubang biopori dengan kedalaman 50 cm. Tujuan utama dari pembuatan lubang biopori adalah untuk menyerap air hujan ke dalam tanah, yang dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air serta mengurangi risiko genangan atau banjir di area sekitarnya.
Selain itu, biopori juga berfungsi sebagai wadah untuk menguraikan sampah organik dari rumah tangga, sehingga mengurangi limbah yang dibuang sembarangan. Dalam waktu satu bulan, biopori dapat menghasilkan kompos yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah di sekitar pemukiman warga.
Pelaksanaan program ini dilakukan melalui beberapa tahap, yang diawali dengan sosialisasi kepada warga dan pemuda desa tentang manfaat, cara kerja, dan penggunaan teknologi biopori. Setiap rumah warga akan dipasangi dua pipa biopori. Keterlibatan aktif para pemuda desa sangat krusial untuk menjamin keberhasilan program ini. Mereka bertugas merancang, mengimplementasikan pemasangan, dan menjadi pendorong utama dalam upaya melestarikan lingkungan. Dukungan dari masyarakat lokal juga sangat berarti agar program ini bisa dirawat dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Dengan adanya lubang biopori yang terpasang secara merata di setiap rumah dengan kedalaman 50 cm, diharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam penyerapan air hujan ke dalam tanah, yang akan membantu menjaga ketersediaan air dan tanah di Desa Air Gantang. Selain itu, biopori yang digunakan untuk mengurai sampah organik akan mengurangi jumlah limbah rumah tangga yang dibuang ke lingkungan serta menghasilkan pupuk kompos alami yang ramah lingkungan. Ini semua berkontribusi terhadap pengelolaan limbah organik yang lebih baik dan mengurangi bahaya pencemaran akibat sampah organik.
Secara keseluruhan, penerapan teknologi biopori oleh mahasiswa KKN ini merupakan langkah yang tepat untuk membantu masyarakat Desa Air Gantang mengatasi masalah lingkungan yang umum, khususnya dalam hal pengelolaan air dan limbah organik. Program ini tidak hanya memberikan solusi yang efisien dan berkelanjutan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dan kader lingkungan agar mereka dapat secara mandiri menjaga dan mengelola sumber daya alam yang ada. Keberhasilan dari kegiatan ini juga membuka peluang untuk mengembangkan dan menerapkan model serupa di desa-desa lain yang menghadapi tantangan yang sama dalam konservasi air dan pengurangan limbah organik.
Melalui program ini, masyarakat Desa Air Gantang diharapkan menjadi lebih menyadari pentingnya pengelolaan air dan limbah organik. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga keadaan lingkungan.
Dengan begitu, pemasangan lubang biopori oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung di Desa Air Gantang pada 9 Agustus 2025 mencerminkan kontribusi akademis yang nyata terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan yang mendukung pengelolaan sumber daya air serta pengurangan limbah organik rumah tangga secara berkelanjutan. Program ini menjadi saksi langkah kecil penuh makna dari mahasiswa KKN dalam membantu pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan desa Air Gantang. Semoga program ini menginspirasi lebih banyak tindakan serupa demi bumi yang lebih sehat. (rel)