Bahasa adalah jiwa bangsa, begitulah kalimatnya. Bahasa jiwa bangsa bermakna pengenalan atau identitas bangsa. Bahasa melambangkan bagaimana suatu bangsa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Tanpa adanya bahasa, kita tidak akan mengerti atau paham dengan apa yang akan di ucapkan orang lain.
Oleh Salsabila Zahra (Universitas Bangka Belitung)
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam kepulauan. Sehingga, terciptalah berbagai suku, budaya dan bahasa yang sangat beragam di dalamnya. Dari keberagaman ini, terciptalah semboyan Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda – beda tetapi tetap satu” banyaknya suku dan kebudayaan yang ada di Indonesia ini, menjadikan Indonesia memiliki banyak bahasa daerah yang digunakan. Sehingga, menyebabkan sulitnya berkomunikasi antara satu sama lain. Maka dari itu, Indonesia memiliki satu bahasa persatuan dan bahasa resmi yaitu, Bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Menjaga Api Literasi dengan Kayu Bacaan
Masyarakat dan Bahasa adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, mengingat masyarakat adalah makhluk sosial dan pasti membutuhkan orang lain. Bahasa merupakan hal yang penting di masyarakat. Sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan, bahasa Indonesia digunakan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, pemerintahan, media, dan komunikasi.
Kedudukan Bahasa Indonesia juga dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945, bahwa Bahasa Indonesia harus dilestarikan dan dijaga. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, diharapkan masyarakat Indonesia dapat saling berkomunikasi dan memahami satu sama lain serta mengukuhkan persatuan.
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga ikut semakin berkembang dengan pesatnya. Dengan adanya perkembangan teknologi, orang – orang semakin sering menggunakan bahasa campuran ketika berkirim kabar dan menimbulkan banyak kesalahan – kesalahan berbahasa dan memunculkan bahasa gaul dalam kehidupan sehari hari.
Kesalahan berbahasa dan kemunculan bahasa gaul di kehidupan sehari – hari tentu saja sangat di khawatirkan. Pada era globalisasi ini, tumburan bahasa pasti terjadi dan tidak dapat dihindari.
Salah satu contohnya adalah penggunaan kata karir. Kata karir merupakan serapan dari Bahasa Inggris “career”, dengan penulisan yang benar adalah “karier” bukan “karir”. Selain itu ada kata Pemukiman dan Permukiman.
Kata “pemukiman” berasal dari kata “mukim” yang memiliki arti proses, cara, perbuatan memukimkan. Sementara itu, kata “Permukiman” ialah daerah tempat untuk tinggal, tempat untuk bermukim dan perihal bermukim.
Kesalahan berbahasa lainnya adalah penggunaan tata bahasa yang salah. Sebagai contoh, penggunaan kata tunggal dan jamak. Seperti contoh, orang – orang lebih menggunakan kalimat “Mereka sedang pergi ke toko” daripada “Mereka sedang pergi ke toko – toko” untuk memahami kesalahan ini, ada baiknya pengguna bahasa indoensia memahami tata bahasa yang ada.
BACA JUGA:Kelindan Etika Lingkungan dan Tobat Ekologis dalam Sastra
Kesalahan penggunaan idiom atau frasa juga kerap kali ditemukan di kehidupan sehari – hari. Sebagai contoh, orang – orang lebih sering menggunakan “menaruh telur dalam keranjang” daripada “menaruh semua telur dalam satu keranjang”. Kesalahan semacam ini, bisa saja menimbulkan ke ambiguan sebuah kalimat dan membuat pendengar atau lawan bicara tidak memahami kalimat yang di ucapkan oleh penutur.