Adapun Langkah-langkah pada Metode Berhenti/STOP adalah sebagai berikut:
(1) Identifikasi Pola Pikir Negatif: Bantulah siswa untuk mengidentifikasi pola pikir negatif yang mungkin muncul dalam pikirannya. (2) Berhenti (Stop): Ajarkan siswa untuk memberi isyarat berhenti (misalnya, dengan mengatakan "Stop!" secara lisan atau dalam pikirannya) saat mereka menyadari pola pikir negatif tersebut.
Kemudian (3) Gantikan dengan Pola Pikir Positif: Setelah memberi isyarat berhenti, bantu siswa untuk menggantikan pola pikir negatif dengan pola pikir yang lebih positif dan mendukung. Misalnya; “ Pada kasus dimana pseserta didik yang merasa cemas ketika tampil untuk presentasi di depan kelas,”, maka Guru BK menanamkan pola pikir positif seperti “Saya telah mempersiapkan presentasi ini dengan baik”.
Selanjutnya (4) Berikan latihan kepada siswa untuk menggunakan metode berhenti dalam situasi sehari-hari. Dorong mereka untuk melaporkan pengalaman mereka dalam menggunakan metode ini.
Keuntungan dan Keterbatasan Metode Berhenti/STOP
Keuntungan dari metode berhenti adalah membantu individu/peserta didik menghentikan pola pikir negatif secara cepat dan efektif, sehingga dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Namun, metode ini mungkin tidak efektif dalam kasus-kasus yang lebih kompleks yang memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif.
Penerapan dalam Praktik
Dalam praktik bimbingan konseling, metode berhenti dapat diterapkan dengan memberikan latihan konkret kepada klien/peserta didik untuk mengidentifikasi dan menghentikan pola pikir negatif, serta menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif.
Kesimpulan dan Saran
Metode berhenti/STOP ini merupakan teknik yang efektif dalam membantu individu/peserta didik mengatasi pola pikir negatif.
Dengan latihan yang konsisten, individu/peserta didik dapat belajar untuk mengimplementasikan metode ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga meningkatkan kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan, lebih percaya diri di dalam kehidupan sosialnya.(**)