2. Meningkatkan mint baca
Melalui TBM di daerah yang mudah dijangkau dengan waktu hitungan detik dapat membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan literasi sejak dini. Bahkan melalui budaya membaca nanti bisa melahirkan penulis-penulis hebat di setiap daerahnya.
Seperti yang diutarakan melalui kutipan tulisan orang hebat, ”Orang boleh pandai setinggi Langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (Pramoedya Ananta Toer).
3. Menciptakan kreativitas yang unik
Di setiap TBM yang ada di daerah dapat memunculkan kreativitas dari lapisan masyarakat yang berbagai karakter seperti ada yang rajin membaca, menulis, menggambar, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan literasi.
4. Memberantas buta aksara
TBM berperan penting sebagai ajang jemput bola untuk memberantas buta aksara. Karena belum semua masyarakat bisa membaca secara baik bahkan masih ada yang belum bisa membaca. Artinya dengan menyediakan akses atau buku bacaan dari berbagai usia maka akan meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Ada istilah kalau di SPBU petugas selalu menyampaikan, “ dari nol ya Pak,” itu berarti salah satu contoh untuk meningkatkan minat baca di daerah bisa melalui TBM Pribadi dan TBM yang sudah ada di desa tersebut. Maksudnya membiasakn membaca sejak dini dari lingkungan kecil seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat luas.
5. Meningkatkan keterampilan
Selain pengetahuan akademis, membaca juga dapat meningkatkan keterampilan hidup. Apalagi di TBM terdapat beberapa koleksi buku yang memadai selain buku fiksi dan nonfiksi. Contohnya ada buku bacaan dibidang kewirausahaan, pendidikan, Kesehatan, dan pertanian.