SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran Pupuk Bersubsidi Kabupaten Bangka tahun 2025, di OR Parai Tenggiri Senin (24/2/2025). Rakor Penyaluran Pupuk Bersubsidi Kabupaten Bangka tahun 2025 dibuka lansung Pj Bupati Bangka Isniani S.Tr SH MM.
Turut hadir Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Edy Subhan MH, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syari Nofriansyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka Drs Dalyan Amrie.
Pj Bupati Bangka, Isnaini, mengatakan, petani yang menggunakan pupuk bersubsidi diharapkan mampu menghasilkan panen besar atau pendapatan yang banyak.
"Tujuan program pupuk bersubsidi, yakni pemerintah sektor pertanian yang dikelola masyarakat menghasilkan keuntungan keuntungan yang besar karena harga pupuk bersubsidi ke tingkat petani murah." ujar Isniani.
Dikatakan Isnaini, untuk harga pupuk Urea bersubsidi dijual ke petani di bawah Rp2.250 per kilogram sementara harga eceran pupuk jenis ini yang non subsidi bisa mencapai lebih dari Rp9.000 per kilogram. Harga pupuk jenis NPK bersubsidi dengan harga eceran tertinggi Rp2.300 per kilogram, sedangkan harga eceran non subsidi di pasar mencapai Rp10.000 sampai Rp13.000 per kilogram.
Adanya perbedaan harga dengan selisih cukup besar ini yang mempengaruhi penyalur menyelewengkan pupuk bersubsidi untuk dijual bebas. "Agar tidak terjadi penyelewengan penyaluran pupuk subsidi, diperlukan pengawasan dan untuk itu kita melibatkan pihak Kejaksaan Negeri Bangka sebagai pendamping." kata Isnaini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syari Nofriansyah, mengatakan berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, nomor: 188.4/2646/kpts/DINPANPERTAN/2024 tercatat alokasi kebutuhan pupuk Urea mencapai 102,997 kilogram dan alokasi pupuk NPK sebanyak 343,249 kilogram sementara alokasi NPK Formula mencapai 7,146.81 kilogram. Alokasi pupuk bersubsidi tersebut diperuntukan bagi 2,197 petani yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.
Dikatakan Syarli Novriansyah, penyaluran pupuk bersubsidi harus tepat sasaran guna mendukung meningkatkan perekonomian nasional maupun perekonomian di daerah khusus di Kabupaten Bangka. Dengan harapan hasil panen pangan petani meningkat serta melimpah. Apalagi sektor pertanian menjadi sektor yang diunggulkan oleh Presiden Prabowo Subianto. (dee)
Kategori :