HINGGA saat ini belum ada solusi pasti Ketika ada peristiwa warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diterkam buaya.
-----------------
YANG ada, pencarian massif dan intensif. Solusi untuk terhindar, jauhi kolong, perairan sungai, muara, atau ekstra hati-hati. Selebihnya, berjibaku melawan, atau tewas terseret.
Terakhir korban adalah Tina Ramadhani bocah perempuan berusia 7 tahun. Ia menjadi korban Minggu 2 Februari 2025. Ia diterkam buaya di muara Pangkalbalam Kota Pangkapinang.
Setelah dicari secara massif dan intensif, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan mengapung dengan kondisi meninggal dunia pada pukul 00.45 WIB dengan jarak 1 mil dari lokasi kejadian awal di sekitaran jembatan emas.
Korban ditemukan seorang nelayan pencari kepiting sedang melintas di perairan Jembatan Emas dan melihat korban berada di perairan tersebut. Kemudian nelayan memberitahukan informasi tersebut kepada Basarnas dan Polairud.
Tim SAR yang saat itu sedang melakukan pemantauan disekitaran lokasi perairan segera bergegas menuju lokasi penemuan korban. Tubuh korban pada saat ditemukan dalam keadaan utuh, namun terdapat luka gigitan pada kaki sebelah kiri korban.
Tim SAR Gabungan bergegas mengevakuasi korban menuju dermaga KN SAR Karna dan menginformasikan penemuan korban kepada pihak keluarga. Ayah korban meminta untuk diantarkan menuju rumah duka yang berada di Kelurahan Pangkalarang.
"Ya di hari ketiga, berhasil kita temukan pada pukul 00.45 WIB. Kemudian kami menyerahkan korban langsung kepada pihak keluarga," kata Oka.
***
WARGA Babel sadar benar, peristiwa yang menimpa bocah Tina bukanlah yang pertama. Sederet kisah dan cerita seputar buaya sudah kerap diberitakan.
KONFLIK bahkan peristiwa warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diterkam buaya, sudah menjadi bagian dari tantangan atau cerita dari warga Negeri Serumpun Sebalai ini.
Banyaknya kolong-kolong atau atau danau-danau buatan bekas penambangan timah, adalah salah satu penyebabnya banyaknya buaya di daerah ini.
'Dimana ada kolong, di situ ada buaya!'
BPBD Provinsi Kepulauan Babel menyatakan konflik antara masyarakat dengan buaya di Kepulauan Babel mengalami peningkatan, sebagai dampak kerusakan lingkungan habitat buaya tersebut.