Said Didu Nyemplung ke Laut!

Rabu 22 Jan 2025 - 21:20 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

AKSI nyentrik ditunjukkan aktivis sosial, M. Said Didu yang ikutan 'nyemplung' untuk membantu mencabut pagar laut bersama personel TNI AL dan nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, Rabu 22 Januari 2025. 

------------

SAID yang lantang memprotes pembangunan PSN Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 itu tampak hadir di Tanjung Pasir. 

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu terekam ikut nyemplung dan membongkar pagar laut lalu diunggah akun X miliknya.

Dalam rekaman video itu terlihat Said Didu  yang mengenakan baju hitam bertuliskan 'manusia merdeka' tak canggung ikut nyebur bareng nelayan.

Dengan menggunakan vest atau pelampung, Said Didu berpegangan pada bambu sambil berteriak lantang memprotes aksi yang disebut bagian dari kelompok oligarki.

"Oligarki penyiksa rakyat dan perampok negara serta pejabat jongos oligarki-kalian biadab dan zalim," tulis Said Didu.

"Para Oligarki kalian biadab. Zalim! Penindas rakyat!," teriak Said Didu sambil berpegangan bambu di atas Laut Tangerang. 

Apresiasi langkah TNI AL 

Sebelumnya, Said didu mengapresiasi tindakan tegas Pemerintah untuk membongkar pagar laut Tangerang. Menurutnya, hal ini menjadi pembuka dalam membongkar pelanggaran yang terjadi selama ini di wilayah Pantura Tangerang. 

"Hari ini hanya membuka kotak pandora, dibalik itu masih sangat berat pelanggaran yang bisa terulang. Pagar laut ini hanya simbol negara hadir, tapi dibaliknya ini masih banyak sekali kasusnya," ungkapnya di Tanjung Pasir, Rabu, 22 Januari 2025.

Dalam pembongkaran yang dilaksanakan bersama ratusan nelayan, personel TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu juga nampak beberapa tokoh.

Diantaranya merupakab beberapa anggota Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, Daniel Johan dan beberapa aktivis lingkungan.

Said menegaskan bahwa pernyataannya yang sempat disampaikan di beberapa media sosial hingga dilaporkan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang, ke Polres Kota Tangerang menjadi harapan yang terang bagi masyarakat Pantura dan seluruh rakyat Indonesia.

"Saya pikir ada harapan, karena hampir semua (orang) dulu apa yang saya sampaikan adalah hoax, tapi saya paham betul bahwa ini ada masalah besar," jelasnya.

Kategori :