DUGAAN bahwa proses hukum yang tengah ditangani Kejagung RI terkait dugaan Tipikor tata niaga timah yang menimpa BUMN, Pemda, swasta akan berdampak langsung terhadap ekonomi daerah ini secara keseluruhan, akhirnya terbukti.
---------------------------
MESKIPUN inflasi Babel berhasil diturunkan hingga terendah se-Indonesia, namun ke depann justru menghadapi tantangan yang berat. Karena melemahnya sektor timah membuat melemah pula daya beli masyarakat.
Bahkan, Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Safrizal ZA, tak menampik daya beli masyarakat Babel kini menurun akibat anjloknya timah.
Untuk diketahui, anjloknya sektor timah di Babel ini, salah satunya adalah imbas dari proses hukum yang tengah berlangsung sehingga beberapa pelaku timah yang tidak terkait proses itu tidak berani muncul. Bahkan banyak pekerja timah menyatakan, meski timah ada, kadang mereka sulit menjualnya karena pembeli tidak ada.
''Kalaupun ada, harga murah, kadang hanya Rp 50 ribu atau Rp 60 ribu per kg. Harga segitu kalau dari laut sangat tak imbang. Kadang kami kesulitan pula mencari pembeli,'' keluh seorang penambang kepada media ini.
Kondisi itu juga dipahami oleh Penjabat Gubernur Babel Safrizal ZA.
BACA JUGA:Tipikor Tata Niaga Timah 2015-2022 oleh Kejagung Kluster Pemda Mana?
Menurut dia saat ini memang perekonomian dan daya beli masyarakat melemah, karena harga bijih timah anjlok sehingga perlu ada peningkatan sektor lainnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Saat ini harga timah berada titik terbawah, sehingga harus ada peningkatan sektor lainnya seperti pertanian, pariwisata dan lainnya agar ekonomi masyarakat tetap tumbuh," harap Pj Gubernur lagi.
Berbagai bahasan dan diskusi di tingkat masyarakat mulai banyak membahas ini. Seperti di Belinyu, para penambang rakyat mengeluhkan bukan hanya soal harga yang murah, tapi juga soal larangan menambang karena persoalan legalitas.
Di Bangka Tengah, Bupati Al Gafri Rahman mengakui akan mencarikkan solusi termasuk inisasi ke Kejati guna membahas persoalan timah ini.
Dampak dari pengusutan kasus dugaan korupsi tata niaga timah di Bangka Belitung menghantam warga, termasuk masyarakat Bangka Tengah yang mulai mengalami kesulitan ekonomi.
Terutama, warga yang menjadikan timah sebagai tumpuan mencari rezeki.
Keluhan tersebut, mulai dari sulitnya mencari pembeli timah, harga timah yang murah, lapangan pekerjaan yang minim, daya beli masyarakat menurun dan lain sebagainya.