Diversifikasi produk atau jasa untuk meningkatkan daya saing di pasar. Gunakan strategi pemasaran kreatif untuk menjangkau pelanggan lebih luas, baik lokal maupun melalui platform digital.
7. Pengelolaan Risiko;
Lakukan analisis risiko untuk memitigasi tantangan seperti fluktuasi pasar, regulasi pemerintah, atau ketidakstabilan ekonomi. Sediakan dana cadangan atau asuransi mikro untuk mengatasi kondisi darurat.
8. Pendekatan Inklusif dan Berkelanjutan;
Pastikan usaha melibatkan tenaga kerja secara inklusif, dengan prinsip keberlanjutan, seperti menggunakan bahan ramah lingkungan. Libatkan pelaku usaha mikro dalam pelatihan kewirausahaan untuk menciptakan peluang usaha baru.
"Keuntungan dari hal ini nantinya akan ada penyediaan lapangan kerja, tentu dapat mengurangi pengangguran, terutama di kalangan masyarakat berpendidikan rendah," ungkap Erzaldi.
"Juga akan adanya peningkatan ekonomi lokal, sirkulasi ekonomi lokal meningkat karena melibatkan masyarakat setempat serta efisiensi modal karenakan modal lebih terarah untuk mendukung kesejahteraan sosial," sambung Mantan Gubernur Babel periode 2017-2022 ini.
Erzaldi juga berharap, nantinya melalui kebijakan ini tidak hanya memberikan dampak terhadap penciptaan lapangan kerja baru, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.***