KORANBABELPOS.ID.- Persoalan pertambangan yang mendera Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terbukti membuat ekonomi daerah ini menjadi terpuruk. Dan itu sekaligus membuktikan bahwa sector pertambangan masih harus menjadi perhatian segenap pimpinan daerah ini.
Salah satu persoalan yang selama ini begitu sulit direalisasikan adalah keluarnya regulasi untuk Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Dengan posisi Cagub/Cawagub Erzaldi Roesman - Yuri Kemal --tagline BERAMAL-- yang tegak lurus secara politik dengan kepemimpinan nasional sekarang ini, adalah wajar jika pasangan ini menargetkan regulasi IPR itu harus berhasil guna kepentingan rakyat daerah ini bisa menambang dengan legal dan tenang.
BACA JUGA:Demi Muluskan Regulasi IPR, Erzaldi: Media Harus Turut Mengawal
''Dan itu tentunya juga akan terkait dengan program hilirisasi timah yang juga menjadi program dan target pemerintah pusat. Jika regulasi IPR itu berhasil, maka program hilirisasi juga akan terdampak positif,'' demikian dikemukakan akademisi asal Bangka Belitung (Babel) Dr. Marshal.
Di sisi lain, dampak yang diharapkan jika Juknis IPR timah itu sudah ada, masyarakat juga dapat dilibatkan dalam pengolahan mineral ikutan yang terkandung dalam timah, sehingga masyarakat tidak hanya berpatok terhadap bahan baku timah atau lebih dikenal dengan timah basah saja.
"Sudah saatnya masyarakat bisa menikmati mineral ikutan lainnya, tidak hanya timah saja. IPR tersebut membuat masyarakat bisa menjadi tenang dalam menikmati mineral lainnya selain Timah," kata Marshal.
BACA JUGA: Erzaldi: Kawal Insentif, Beri Pendampingan Teknis Hingga ke Pemasaran
Sebagaimana diketahui, memang ada beberapa mineral ikutan yang terkandung didalam timah, apabila ini dapat dikelola tentu dapat memberikan manfaat besar. Mulai dari zirkon, ilmenite, rutil, monazite, Xenotim (YPO4), Kassiterit (Bijih Timah), kuarsa, dan lain-lain.
"Itulah pentingnya pengembangan Industri Hilir sehingga bisa membuat ekosistem industri yang memanfaatkan produk akhir dari mineral-mineral ini, seperti industri keramik dan elektronik. Selain itu, pengelolaan yang efektif terhadap mineral ikutan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan pekerjaan baru di Bangka Belitung," imbuh Marshal.***