SIAPA nih yang suka main cryptocurrency? Pasti udah engga asing dong sama yang namanya blockchain. Eitss, tapi tau ga sih kalian, ternyata blockchain juga sering dipakai loh dalam beberapa fungsi akuntansi. Penasaran apa saja kegunaannya? Yuk Simak informasinya dibawah!
Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis data. Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan berama dalam sebuah rantai.
Dalam konteks akuntansi, blockchain dapat digunakan untuk memeperbaiki efieinsi dan akurasi pengelolaan data keuangan.
BACA JUGA:6 Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Menjadi Guru yang Dedikatif
Beberapa contoh penggunaan blockchain dalam akuntansi masa kini meliputi:
1. Pencatatan Transaksi yang Aman dan Transparan
Blockchain berfungsi sebagai buku besar digital yang mencatat semua transaksi secara permanen dan tidak dapat diubah. Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain harus disetujui oleh jaringan pengguna, sehingga memastikan integritas dan keaslian data. Hal ini sangat penting dalam akuntansi, di mana keakuratan informasi keuangan adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang tepat.
2. Efisiensi Proses Audit
Dengan menggunakan blockchain, proses audit dapat menjadi lebih efisien. Data transaksi yang terekam dalam blockchain memungkinkan auditor untuk memverifikasi informasi keuangan dengan lebih cepat dan akurat, tanpa perlu mengandalkan banyak dokumen fisik. Ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi biaya yang terkait dengan proses audit. Auditor dapat fokus pada analisis dan penilaian daripada sekadar verifikasi data.
BACA JUGA:Memahami Moralitas Lewat Adiwira
3. Meningkatkan Keandalan Pelaporan Keuangan
Blockchain dapat meningkatkan keandalan pelaporan keuangan dengan meminimalkan risiko manipulasi atau kesalahan manusia. Setiap transaksi yang dicatat menjadi bagian dari catatan yang tidak dapat diubah, memberikan dasar yang lebih kuat untuk laporan keuangan. Dengan demikian, perusahaan yang mengadopsi teknologi ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan dan kredibel.
4. Pelacakan Aset dan Rantai Pasokan
Blockchain juga memungkinkan pelacakan aset dan rantai pasokan secara real-time. Dalam industri dengan banyak pihak terlibat, seperti manufaktur atau distribusi, blockchain dapat mencatat setiap transaksi terkait produk, mulai dari pemasok hingga konsumen akhir. Ini memberikan visibilitas lebih baik atas aliran dana dan inventaris serta mengurangi risiko kecurangan.