KORANBABELPOS.ID.- Upaya mengatasi permasalahan sampah yang semakin meningkat di Belitung Timur, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kamarudin Muten dan Khairil Anwar mencanangkan program pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Program ini dirancang untuk menangani sampah secara efektif dan ramah lingkungan, serta berkontribusi terhadap kebersihan dan kesehatan masyarakat.
Kamarudin menjelaskan bahwa kehadiran TPST sangat penting untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. “Kami ingin Belitung Timur terbebas dari permasalahan sampah yang sering kali mengganggu kenyamanan masyarakat. Dengan TPST, sampah akan dikelola lebih sistematis dan diolah sehingga bisa memberikan nilai tambah,” ujar Kamarudin saat dihubungi awak media, Minggu (3/11).
Program TPST ini akan menjadi pusat pengelolaan sampah di Belitung Timur, di mana sampah akan dipilah, didaur ulang, dan diolah agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, program ini juga akan melibatkan masyarakat dalam proses pengelolaan sampah untuk menciptakan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Khairil menambahkan bahwa TPST bukan hanya solusi untuk mengatasi sampah, tetapi juga peluang untuk menciptakan ekonomi sirkular di Belitung Timur. “Dari sampah organik, kita bisa menghasilkan kompos untuk mendukung sektor pertanian. Sementara sampah non-organik bisa didaur ulang dan diproduksi ulang. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa dampak besar,” jelas Khairil.
Rencana pembangunan TPST ini mendapat apresiasi dari warga yang selama ini mengeluhkan permasalahan sampah yang kurang tertangani. “Kami sudah lama berharap ada solusi untuk sampah di sini, apalagi di desa-desa. Dengan TPST, kami merasa optimis lingkungan akan lebih bersih dan sehat,” kata Junaidi (30), salah satu warga Damar.
Melalui program TPST ini, Kamarudin-Khairil berkomitmen untuk mewujudkan Belitung Timur yang bersih, sehat, dan lebih berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat mengubah sampah menjadi sumber daya, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor pengelolaan lingkungan.***