TPID Belitung Tempuh Berbagai Sinergi Tekan Inflasi

--

BELITUNG - Untuk mengantisipasi potensi tekanan inflasi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Belitung bersama Bank Indonesia menggelar Rapat Koordinasi High Level Meeting TPID di Kantor Bupati Belitung, Selasa (12/12/2023) lalu.

Kegiatan dipimpin oleh Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobi, serta dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Adnizar, Forkopimda Kabupaten Belitung, Bulog, Pelindo, BPS Belitung, dan OPD anggota TPID Belitung. Turut hadir secara daring Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman.

Dalam paparannya, Faturachman menyampaikan perkembangan inflasi Bangka Belitung, khususnya Tanjungpandan. Pada bulan November 2023, kata Faturachman, Kota Tanjungpandan mengalami deflasi bulanan 0,21% (mtm) dan merupakan angka deflasi terdalam se-Indonesia. Namun secara tahunan, Tanjungpandan mengalami inflasi 5,89% (yoy) terutama bersumber dari harga tiket angkutan udara, beras, dan cabai merah. "Angka inflasi Tanjungpandan per November 2023 merupakan inflasi tertinggi di Indonesia," ujar Faturachman.

Faturachman mengatakan, secara historis dalam lima tahun terakhir, di bulan Desember cenderung terjadi inflasi terkait permintaan konsumsi masyarakat meningkat sejalan libur Nataru. Di samping itu, beberapa kendala teridentifikasi mengganggu distribusi bahan pangan ke Belitung. 

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemerintah Daerah bersama TPID perlu memperkuat langkah-langkah pengendalian untuk menekan angka inflasi di bulan tersebut, antara lain melalui peningkatan frekuensi operasi pasar dan pasar murah, prioritisasi distribusi angkutan pangan, serta monitoring jumlah pasokan dan harga di distributor besar dan pedagang eceran. "Dalam jangka panjang dukungan APBD untuk pelaksanaan program-program kemandirian pangan lokal perlu terus diperkuat," imbuhnya.

Lebih lanjut Faturachman menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur untuk memperkuat program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Dukungan yang telah diberikan, katanya, antara lain melalui pemberian bantuan sarana produksi pertanian, digital farming, dan moda transportasi pengangkutan untuk kelompok tani Dukong Jaya Mandiri Belitung, dan Gapoktan Mufakat Desa Gantung Belitung Timur. "Kedua klaster tersebut telah berhasil melakukan panen cabai merah di luas lahan 2,3 hektar (ha) dengan produktivitas rata-rata 11 ton/ha. Panen cabai diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2024 sehingga dapat mendorong ketersediaan pasokan cabai merah di Pulau Belitung," papar Faturachman.

Lanjut Faturachman, untuk mendorong keterjangkauan harga, Bank Indonesia bersama TPID Bangka Belitung sejak awal tahun bersinergi dalam operasi pasar murah, khususnya di Tanjungpandan. Hingga Desember 2023, TPID Bangka Belitung telah melaksanakan Operasi Pasar Murah sebanyak 221 kali, diikuti dengan pemantauan langsung dan berkala terhadap harga pangan di level distirbutor dan pasar tradisional.

"Bank Indonesia merekomendasikan agar kegiatan operasi pasar murah dan SPHP Bulog di Tanjungpandan semakin intensif dilaksanakan oleh TPID Belitung, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk sidak pasar untuk memonitor ketersediaan pasokan dan harga pangan," tutup Faturachman.(pas)

Tag
Share