PUISI-PUISI SULTAN MUSA
ilustrasi-babelpos-
SENJA - apa cerita hari ini ?
senja selalu mempesona
dan kita duduk berdua
selayaknya meresapi jingga
saat matahari dan bulan berjumpa
kita bercerita tentangnya
-ia memberi lena tanpa balas luka
Senja ini hanya diam, tidak mendendam
senja ini hanya kenangan, tidak menyimpan
senja ini hanya rasa, tidak melukai
senja ini hanya tenggelam, tak menjauh
lalu kenapa tercabik saat senja senyap
ibarat cerita yang terlewatkan
dan dipasung untuk menyaksikannya
kita takkan bisa mencumbu rindu
bila hanya sebatas ragu
kita takkan bisa membelai senja
bila hanya sebatas lara
kita ikat senar senja yang berlabuh
berkat senyuman tak terduga bersauh
meski ceritanya terkadang rapuh
kita menggelayut.
Titik !
-2024
BACA JUGA:PUISI-PUISI SULTAN MUSA
LUKISAN TIGA PEREMPUAN
I
Perempuan yang sedang merakit
tubuh lagi, kelak yang dilahirkannya
kuat tanpa harus tumbang oleh badai
teriring mitos belum tentu bisa dipercaya
namun, ranum di setiap musim berlalu
selalu ada yang abadi dari
sepanjang hayat kasihnya
II
Perempuan yang belum selesai
dengan dirinya
meredam ramainya isi kepala
siapakah dia sesungguhnya ?
berkisah memanjakan diri
dibalik mereka yang tak paham
merajut kegelisahan menjadi
lukisan kehidupan
merangkai keseimbangan serupa
pelajaran hayat
…..benar – benar tidak paham
bahwa ketidaktahuan sumber
ketakutan
III
Perempuan pengelana pikiran
tempat dimana menyukai hujan
membuatnya menari dalam keteduhan
bertarung bila hanya gerimis;
karena ia hanya mempercepat kelam
dan berjalan lambat
dibingkainya langit sebagai
catatan musim yang terlipat
....ia hanya terombang - ambing
di antara tetap menikmati
atau pergi menjauh ?
-2024
TARHIB GUNUNG
kujumpai engkau sebagai gunung
teraduk bersumbu kebaikan
bercengkerama sederhana di benakku
pada elok engkau masih disana
saat itu pula kutersenyum
menemukan diri sendiri
dan restu menabur jejak
; sesederhana menemukan kekuatan berserah dan pasrah
sepenuh hati mendengar
bersabda erat jawaban Ilahi
tersirat selaras doa
memeluk harapan tak terbatas
pun bila petuah itu hilang
; akan kucari tunak jawabannya !
(tetaplah bertabur bijak bersama cerita alam dan jangan pernah untuk menuntaskannya)
-2024
BACA JUGA:PUISI-PUISI HARI KARTINI SISWA SMAN 1 SUNGAILIAT
SILUET KOPI
tercium aroma
memecah selat pikiran
seperti lamunan tak berujung
terlihat pekat
memecah keheningan renjana
seperti menyimpan diam - diam
kuaduk hangat di sore ini
meski dadaku selundup sana – sini;
…..bersenda dalam sunyi,
rebahkan lara
…..bergurau dalam hening,
lesapkan duka
terdengar riuh perempuan berkisah
godaan itu telah datang
menawarkan cawan lain
pada ego yang tinggi
nafsu pesan berbunyi
semua liar...
namun mampu mengisi segumpal kerinduan
takkan usai, dayanya tunak nafas
namun, tetap secangkir rasa ini
bertuan untuk cerita baru
karena kopi siluet memori
bawa pulang setitik keabadian
( aah kenapa aku selalu tenang menelusuri keajaibanmu, jangan bertanya kopi apa yang kupesan nak )
-2023
TAKSA
Pada suatu ketika,
aku dengar sejumput nasehat
dari sang penyeru.
Tetapi, terdengar samar
apalagi semua gelap
atau aku yang terpuruk di kegelapan ?
Pada cahaya yang menyapa
tersadar aku menyelam dalam gelap
Adakah cahaya itu sebelumnya yang melangkah pergi
atau aku yang membuatnya menjauh ?
-2022
YANG (PERNAH) ADA DALAM KOPI
ia meyakinkan pengelana
sebagai kawan penuh makna
sejalan tak pernah hampa
mengulurkan tangan bahagia
-adalah ibarat nyanyian alam merimba
ia menyadarkan kejujuran laku
dan saka kehidupan menyatu
melebur saling merindu
begitu pertunjukannya mewaktu
-adalah dialog batin yang tak berlalu
ia meneguhkan baris kata
kembali ke akar sukma
bertabuh talu dalam asa
walau masa lalu kerap terasa
-adalah tak beranjak saat menikmatinya
ia mendengar rahasia tersimpan
silih berganti dalam keheningan
merunut sayup-sayup pertemuan
atau sorot temaram perpisahan
-adalah caranya menguji arti kesungguhan
…..dan ia masih bernyawa,
menguar ketulusan aroma didalamnya
-2024
BACA JUGA:Ini Dia Pemenang Festival Musikalisasi Puisi Tahun 2024 Provinsi Babel Kantor Bahasa Babel
LA TAKHAF !
angin menyapa riang
menari di antara daun rindang
dan kembang masih bermekaran
tentang mempertanyakan sebuah renungan
tiadalah perjalanan yang diragukan
sebagai ingatan yang dirindukan
mengeja arah ketenangan
yang bersembunyi pada
batas usia dan waktu
dan kita tidak kehilangan arah
; La Takhaf
-2024
SULTAN MUSA berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Karya - karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Seperti “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021), “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), Antologi "The Mist" – International Poetry Anthology Global Writers (2023), Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan-Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah, Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023), HOMAGI – International Literary Magazine, Note Journey Magazine & puisinya terpilih pada event "Challenge Heart and Art for Change" Collegno Fòl Fest Turin -ITALIA (2024). Adapun IG : @sultanmusa97