Akademisi Apresiasi Reflikasi Inovasi Gerbang Lestari di Wilayah
--
SUNGAILIAT - Inovasi Gerbang Lestari yang diluncurkan oleh Kabupaten Bangka kini telah menginspirasi berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Bangka Belitung untuk menerapkan model serupa. Program ini menekankan pemanfaatan lahan kritis bekas pertambangan timah agar memiliki nilai ekonomis tinggi. Inovasi menekankan juga pada pembangunan berkelanjutan yang melibatkan peran aktif masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Widya Handini, Kepala LPPM Institut Pahlawan 12 sekaligus alumni Southampton University Inggris yang menekuni riset bidang lingkungan mengapresiasi keberhasilan replikasi Inovasi Gerbang Lestari di berbagai wilayah di Bangka Belitung.
“Kami sangat mengapresiasi Inovasi Gerbang Lestari yang telah menjadi model dalam pengelolaan lahan kritis eks pertambangan timah menjadi lahan produktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi," jelas Widya.
Penjabat Bupati Bangka, M. Haris, A.R, A.P, menyampaikan kebanggaannya atas pengakuan dan replikasi inovasi ini di berbagai daerah. "Kami sangat bangga dengan keberhasilan Gerbang Lestari yang kini menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Bangka Belitung. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan direplikasinya program ini, kami berharap semakin banyak wilayah lahan kritis yang dapat menikmati manfaat dari pembangunan berkelanjutan," ungkapnya.
Kepala BAPPEDA Kabupaten Bangka, Pan Budi Marwoto, menjelaskan lebih lanjut tentang pentingnya program ini. "Gerbang Lestari adalah inisiatif yang fokus pada keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Kami telah melihat dampak positif yang signifikan dari program ini, seperti peningkatan kualitas udara, pengurangan sampah, dan pelestarian sumber daya alam. Kami berharap kabupaten dan kota lain yang mengadopsi program ini juga dapat merasakan manfaat serupa khususnya pemanfaatan lahan kritis bekas pertambangan," jelasnya.
Gerbang Lestari di Kabupaten Bangka mencakup berbagai program, termasuk penanaman pohon, pengelolaan sampah terpadu, serta edukasi lingkungan kepada masyarakat. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan, sementara pemerintah menyediakan dukungan berupa infrastruktur dan regulasi yang mendukung.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Gerbang Lestari telah berhasil mencapai berbagai pencapaian signifikan. Salah satunya adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. Program ini juga berhasil mengurangi luasan lahan kritis dan meningkatkan area ruang terbuka hijau di Kabupaten Bangka.
Keberhasilan program ini tidak hanya diakui di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional. "Inovasi Gerbang Lestari telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, dan kami berkomitmen untuk terus mengembangkannya. Replikasi di berbagai daerah lain merupakan langkah positif untuk memastikan bahwa seluruh Provinsi Bangka Belitung dapat bergerak menuju pembangunan yang lebih lestari," tambah Penjabat Bupati Bangka.
Dengan direplikasinya program Gerbang Lestari di berbagai kabupaten dan kota, diharapkan Provinsi Bangka
Belitung dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam hal pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antar daerah dalam mengatasi tantangan lingkungan dan pembangunan.
Beberapa lahan kritis eks pertambangan timah telah berhasil direklamasi hasil pemodelan inovasi gerbang lestari. Lahan kritis berhasil menghasilkan produktivitas secara ekonomi melalui penanaman perkebunan Sawit, Kelapa, hortikultura, palawija, dan peternakan serta lokus pariwisata. Beberapa Kabupaten/Kota yang mereplikasi inovasi ini seperti Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur. (*)