Dari Team Building hingga Family Gathering, Maras Outbound Siap Menangani

--

KORANBABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kegiatan di luar ruang bukan lagi sekadar hiburan. Kini, banyak perusahaan, lembaga pendidikan, dan komunitas mulai melirik outbound sebagai sarana membangun kekompakan tim, melatih kepemimpinan, dan bahkan merangsang kreativitas.

Di Bangka Belitung (Babel), salah satu penyedia layanan yang konsisten sejak berdiri dari tahun 2013 adalah Maras Outbound.

Berbasis di Pangkalpinang, Maras Outbound menawarkan program outbound pembelajaran berbasis pengalaman melalui desain permainan kreatif yang tidak hanya seru, tapi juga bermakna. Tim ini mampu menangani berbagai kegiatan outdoor—dari outbound training, leadership camp, hingga produksi event kreatif di alam terbuka.

“Kami tidak ingin orang datang hanya untuk bermain. Setiap kegiatan yang kami rancang selalu punya pesan, tujuan, dan nilai pembelajaran. Karena di alam, orang bisa belajar lebih jujur dan lebih dalam,” ujar Team Leader Maras Outbound, Qori Hikmah Sobirin baru-baru ini.

Maras Outbound memang dikenal lewat program team building dan character building-nya yang menyasar perusahaan, sekolah, hingga organisasi pemuda. Namun lebih dari itu, mereka juga membuka layanan untuk family gathering, edutrip, hingga event outdoor kreatif.

 

 

Tak hanya di ruang terbuka, Maras juga memfasilitasi program indoor, seperti inbound, in house training, dan apa pun yang membutuhkan konsep kreatif.

Fleksibilitas adalah kekuatan mereka. Klien bebas menentukan konsep kegiatan—serius, santai, spiritual, atau kreatif—dan Maras Outbound akan merancang kegiatan sesuai kebutuhan.

“Tim kami terbiasa menangani berbagai skenario, dari pelatihan pegawai pemerintahan, pelajar SMA, sampai komunitas yang ingin bikin gathering ala serius, santai, atau bisa adventure camp. Yang penting, setiap kegiatan punya dampak, bukan cuma ramai-ramai lalu selesai begitu saja,” jelas Qori.

Maras Outbound berupaya membalut pelatihan serius dengan pendekatan yang menyenangkan. Peserta diajak aktif lewat permainan seperti Fun Learning Games, Amazing Race, Trust Fall, hingga simulasi survival camp. Namun di balik semua itu, selalu ada momen reflektif, yakni peserta diminta merenungkan pengalaman mereka.

“Kami selalu sisipkan sesi debriefing. Di situlah semua keseruan di lapangan berubah jadi pembelajaran. Tentang saling percaya, mendengar, dan jadi pemimpin yang punya empati,” tambah Qori.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan