Bumi Mengalami 3 Hari Lebih Pendek: 86.400 Detik - 1,51 milidetik

Ilustrasi-screnshot-
BUMI akan mengalami pengurangan Waktu sebanyak 1,51 milidetik, dari biasanya 86.400 Detik (24 jam) biasanya.
----------------
FENOMENA langka di bumi akan terjadi pada musim panas tahun 2025 ini. Para ilmuwan mengungkap bahwa Bumi akan mengalami percepatan rotasi, menyebabkan tiga hari di bulan Juli dan Agustus 2025 menjadi lebih pendek dari biasanya.
Hal ini berarti durasi waktu dalam satu hari tidak lagi tepat 24 jam, melainkan sedikit lebih singkat. Ketiga hari tersebut diperkirakan akan kehilangan waktu sebanyak 1,51 milidetik dari total waktu harian yang biasanya berjumlah 86.400 detik atau 24 jam penuh.
Temuan ini dipublikasikan oleh Layanan Sistem Rotasi dan Referensi Internasional, yang mengamati bahwa percepatan ini menjadikan ketiga hari tersebut termasuk dalam deretan hari-hari terpendek sejak tahun 2020.
Sebelumnya, hari terpendek yang pernah tercatat adalah 5 Juli 2024, dengan kehilangan waktu sebesar 1,66 milidetik.
Bumi Berputar Lebih Cepat?
Para ilmuwan masih mencari jawaban pasti atas fenomena ini. Namun, mereka mengungkapkan bahwa posisi Bulan yang berada jauh dari ekuator pada tanggal-tanggal tersebut mungkin berkontribusi terhadap perubahan kecepatan rotasi Bumi.
Menurut Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, percepatan ini sangat mengejutkan.
“Tidak seorang pun menduga ini. Model samudra dan atmosfer yang ada saat ini tidak mampu menjelaskan peningkatan kecepatan rotasi yang signifikan ini,” ujarnya dalam wawancara dengan TimeandDate.com.
Banyak ilmuwan meyakini bahwa penyebab utama percepatan ini berada di dalam inti Bumi, bukan dari faktor eksternal seperti atmosfer atau pergerakan air laut.
Hal ini menambah kompleksitas dalam memprediksi perilaku rotasi planet kita di masa depan.
Dampak Perubahan Waktu Dunia
Meski pengurangan waktu hanya terjadi dalam hitungan milidetik, fenomena ini memiliki dampak besar terhadap sistem waktu global.