BWI Babel Periode 2025 - 2028 Dilantik, Kakanwil Bangga Aset Puluhan Hektar Sawit Sudah Memberikan Manfaat Unt

BWI Babel Periode 2025 - 2028 Dilantik, Kakanwil Bangga Aset Puluhan Hektar Sawit Sudah Memberikan Manfaat Untuk Umat.-Istimewa-
PANGKALPINANG - Pelantikan Pengurus Badan Wakaf Indonesia ( BWI) Dalam Rangka Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Badan Wakaf Indonesia Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Kepulauan Bangka Belitung Periode 2025 - 2028 berlangsung khidmat. Para pengurus BWI Babel secara resmi dilantik oleh Sekretaris BWI Pusat, Anas Nasikhin.
Acara ini juga dihadiri Kakanwil Kemenag Babel, Masmuni Mahatma, Ketua BWI Perwakilan Babel, Abdul Rohim, Perwakilan Biro Kesra Provinsi Bangka Belitung, Baznas, Lembaga Amil Zakat (LAZ) se Bangka Belitung dan tamu undangan lainnya. Pelantikan ini berlangsung di Auditorium H.Mas'ud Hasan Qolay, Selasa (17/06/2025).
Kakanwil Kemenag Provinsi Bangka Belitung, Masmuni Mahatma, dalam amanatnya mengatakan bahwa Rosullulah Muhammad saw adalah suri tauladan sekaligus manusia utusan mulia yang telah dijamin oleh Allah Swt tidak punya dosa dan ahli surga, tetapi beliau selalu mewakafkan dirinya untuk umat dan alam semesta.
Dikatakannya bahwa seorang pengurus BWI akan diuji kualitas dirinya sebagai pemegang amanah dari Allah Swt dan untuk menjaga marwah BWI di tengah-tengah kehidupan umat.
Seorang pengurus BWI juga merupakan orang-orang pilihan yang memiliki peran mulia sebagai nazir yang dipercaya untuk mengemban amanah agama dalam penguatan wakaf dan ibadah.
"BWI adalah pengurus esensial dalam bidang wakaf. Karenanya sangat penting untuk memiliki sikap disiplin, jangan sampai justru sebagai pengurus jarang ada di tempat untuk melayani umat," ujarnya.
Kanwil Kemenag Babel sebagai pembina wakaf memastikan ke depan siap untuk terus mensupport dalam rangka pengembangan BWI Babel. Ia juga bangga karena sampai saat ini BWI Babel semakin eksis dan telah dibuktikan dengan kepemilikan aset berupa puluhan hektar kebun sawit di Kabupaten Bangka Selatan dan juga telah menghasilkan pendapatan untuk dipergunakan kembali bagi pemberdayaan ekonomi umat.
Sementara itu, Sekretaris BWI Pusat Anas Nasikhin juga berharap ke depan BWI Babel akan bisa lebih bersinergi dengan pemerintah daerah termasuk gubernur. Apalagi setiap provinsi pasti punya program hibah yang ke depan diharapkan dapat berjalan semakin professional dan transparan dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti penyalahgunaan dan semacamnya. Karena masih ada yang menganggap dana hibah ini enteng.
Semoga dengan hadirnya BWI Babel ini juga akan ikut memberikan semangat baru pemerintahan agar lebih professional, transparan dan akuntabel dalam mengelola pembukuan keuangannya termasuk dan umat atau dana hibah. Misalnya dalam pengelolaan keuangan ini juga melibatkan peran nazir yang sudah bersertifikasi, agar sinergitas dan fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik.
Ia mengajak bersama BWI Babel untuk terus menumbuhkan spirit wakaf termasuk dalam pengelolaan dana hibah, sehingga bisa dipastikan tidak akan ada yang rugi hingga yaumil qiyamah, bahkan BWI Babel harus menjadi wakaf yang uswatun hasanah. Sebab kalau spirit ini masuk ke pemerintahan, atau ke masyarakat, maka spirit pengembangan ekonomi ala wakaf ini akan menjadi spirit anti kapitalisme.
“Karena kita harus menjadikan wakaf sebagai syiar gaya hidup yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan, sebab ini juga terkait mengelola dana umat, sehingga sudah saat Baznas maupun pemerintah daerah untuk menyuburkan spirit wakaf di dalam pengelolaan hibah milik negara, karena di dalamnya ada nilai yang harus dipertanggungjawabkan,” tambahnya.(adv)